JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kedatangan Ketua Harian DPP Partai Golkar MS Hidayat menemui Yoris beberapa waktu lalu, bukan hanya sekedar menawarkan pintu islah bagi kubu Agung Laksono.
Namun juga menawarkan "sesuatu" agar Partai Golkar kubu Agung melunak. Bahkan tawaran dana itu ditolak. "Keberanian teman2 peserta Munas #Ancol utk menolak sodoran dollar dan bernyali hadapi sanksi pemecatan ini layak dipuji," kata Ketua DPP Partai Golkar Indra J Piliang kubu Munas Ancol dalam serangkaian kicauan di akun twitternya #ResolusiMetal!!!
@IndraJPiliang di Jakarta, Jumat (12/12/2014)
Diakui Indra, tawaran islah yang sudah tertutup. Karena Partai Golkar hasil Munas Bali tidak demokratis. "Pintu islah yg sdh dicoba dibuka MS Hidayat sptnya bakal ditutup oleh kawan2 Munas #Ancol. Sdh keterlaluan sekali cara mrk," terangnya.
Bahkan Indra lagi-lagi memuji rekan-rekannya yang berani menolak suap. "Keberanian teman2 peserta Munas #Ancol utk menolak sodoran dollar dan bernyali hadapi sanksi pemecatan ini layak dipuji," tutur mantan pengamat politik CSIS.
Indra menjelaskan cara-cara Golkar kubu hasil Munas Bali melakukan tekanan, intimidasi guna memecat kader yang hadir di Munas Ancol. "Uang dollar dan sanksi pemecatan. Dua cara yg disodorkan. #Ancol," imbuhnya. (ec)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #Politisi #Golkar #Kader Muda