JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gara-gara menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp1.500 Pertamina dituding ambil untung besar. Pasalnya, seperti diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika saat ini harga gas di pasar internasional sedang turun mengikuti turunya harga minyak mentah.
"Naikin harga (elpiji 12 kg-red) Rp1.500 terlalu besar. Semestinya ya jangan segitu. Kita sesuaikanlah dengan harga keekonomian kita, dan harga pasar internasional," kata Kardaya kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Kardaya pun menyarankan agar Pertamina bisa menghitung kembali angka kenaikan harga elpiji 12 kg ini dengan secara rinci. Jangan sampai hal ini justru menimbulkan polemik baru di masyarakat. "Coba deh hitung-hitung kembali dengan rinci apakah Rp1.500 itu sudah sesuai. Soalnya kalau harga Rp1.500 itu tiap beberapa bulan sekali naik terus, maka masyarakat akan pilih elpiji 3 kg yang disubsidi," ujarnya.
Lebih lanjut pria asal Cirebon ini menghimbau agar Pertamina tidak gegabah dalam menaikkan harga elpiji 12 kg. Karena untuk menaikkan suatu harga yang notabenenya menyangkut hajat hidup orang banyak perlu kajian mendalam.
"Tidak boleh asal menaikan. Harus ada kajian lebih mendalam soal hitung-hitungan harganya. Kalau kita pake (menetapkan-red) harga segini kira-kira rakyat menengah mampu gak. Jadi harus seperti sebetulnya (yang dilakukan Pertamina-red)," ujar Kardaya, mantan Kepala BP Migas yang kini menjadi politisi partai Gerindra ini.(ris)