JAKARTA(TEROPONGSENAYAN) -Eko Hendro Purnomo atau lebih dikenal dengan nama panggung Eko Patrio, dulu profesinya adalah seorang komedian. Kini pun dia juga masih komedian, hanya saja dalam lima tahun terakhir, dan memasuki tahun ke-6 Eko memutar jalur lain.
Eko sejak 1999 terpilih sebagai anggota DPR dari PAN mewakili daerah pililiha Jawa Timur V yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Pemilu legislatif Tahun 2014 lalu, dia terpilih untuk periode kedua 2014-2019.
Meski sudah jadi politisi Eko memang mengaku tidak pernah meninggalkan dunia komedian secara total. Karena dunia itu mau tidak mau harus diakui yang telah mengantarkan namanya melambung tinggi.
Alumni IISIP Jakarta ini mengaku tertarik dunia politik sejak masih kuliah. Tapi setelah selesai kuliah dia tidak langsung terjun ke politik melainkan masuk dunia hiburan. Saat namanya meroket sebagai komedian itulah tawaran dari berbagai partai datang hingga dia menjatuhkan pilihannya ke PAN.
Pilihannya terjun ke politik ternyata benar dan mendapat dukungan keluarga besarnya terutama anak-anak dan isterinya. Dari sejak masuk di DPR dia berada di Komisi X yang membidangi antara lain masalah budaya dan pendidikan. "Saya merasa mampu dan memahami di komisi ini sehingga memutuskan untuk di komisi ini," katanya.
Dia merasa melalui politik mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kalau dulu saat di komedi dia menghibur rakyat kini di politik dia berusaha untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Memasuki tahun ke dua di DPR, dia akan lebih total dibandingkan periode pertama. "Saya akan semakin total, bahkan hampir tidak bersentuhan lagi dengan dunia seni yang dulu memang menjadi dunia saja. Tapi tentu saja tidak harus total meninggalkan seni. Hidup tanpa seni rasana juga tidak indah," katanya.
Diakuinya, masih banyak hal yang dirasa kurang. Kenyataannya masih banyak ketimpangan di masyarakat Indonesia dari mulai ketimpangan ekonomi, pendidikan, budaya dan lainnya. Itulah yang seringkali menjadi keprihatinannya. "Ini khan artinya pembangunan di negara kita belum merata," katanya.
Sebisa mungkin, dia berjanji akan berusaha semampunya untuk memperjuangan kondisi masyarakat tersebut terutama yang terkait soal pendidikan. Tentu saja dia sadar tidak mungkin cita-cita besar itu kalau hanya diperjuangkan seorang diri.
"Pemerintah juga harus mendengar dan tanggap, jangan hanya pencitraan terus, karena tidak akan bisa membantu masyarakat keluar dari kesulitan," katanya.(ss)