Jakarta
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 10 Mar 2017 - 21:04:48 WIB
Bagikan Berita ini :
KPU dan Bawaslu Hadiri Rapat Ahok-Djarot

Senator Dailami Firdaus Pesimistis Pilkada DKI Berjalan Fair, Ini Alasannya

2IMG_20170310_205708.jpg
Dailami Firdaus (Sumber foto : Istimewa )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kehadiran Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dan komisioner KPU DKI Dahlia Umar, serta Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti pada rapat tertutup Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menjadi perbincangan ramai di masyarakat.

Anggota DPD RI daerah pemilihan DKI Jakarta Dailami Firdaus menyayangkan sikap ketiga pejabat penyelenggara pemilu tersebut yang mau menghadiri rapat tim pemenangaan salah satu pasangan calon. Dailami pesimistis putaran kedua Pilkada DKI Jakarta berjalan fair.

“Apapun pembelaan Sumarno, kehadiran mereka di rapat tersebut menjadi catatan negatif bagi penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta. Apalagi acara tersebut adalah rapat tertutup dan dilaksanakan pada masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta,” ujar Dailami dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (10/3/2017).

Senator asal Betawi ini menambahkan, kehadiran mereka makin menajamkan opini di masyarakat bahwa terjadi sebuah pemufakatan untuk memenangkan salah satu pasangan calon. “Ini adalah sebuah kejahatan dalam berdemokrasi. Saya secara pribadi sebagai putra daerah yang mendapat amanat duduk di DPD RI benar-benar merasa sangat kecewa,” papar Dailami.

Menurut Dailami, sikap komisioner KPUD dan Bawaslu DKI Jakarta itu sebagai penyelenggara Pilkada, telah meruntuhkan kepercayaan masyarakat dan merusak sistem demokrasi yang mestinya mereka jaga.

“Seharusnya ketiga penyelenggara pemilu tersebut menolak menghadiri acara tersebut demi menjaga etika dan menecegah adanya tuduhan mereka tidak netral. Samgat dimaklumi jika kemudian muncul opini liar yang mengatakan bahwa ada kesengajaan dan persengkokolan untuk memuluskan salah satu paslon sebagai pemenang di Pentas Pilkada DKI Jakarta,” urai Dailami.

Ia menambahkan, Pilkada DKI Jakarta merupakan barometer demokrasi dan mestinya menjadi contoh bagi pelaksanaan Pilkada secara nasional di daerah-daerah. Dailami mengakui pesimistis, dengan sikap penyelenggara pilkada yang cenderung tidak netral itu, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan berjalan fair dan demokratis.(ris)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...