JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kehadiran Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dan komisioner KPU DKI Dahlia Umar, serta Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti pada rapat tertutup Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menjadi perbincangan ramai di masyarakat.
Anggota DPD RI daerah pemilihan DKI Jakarta Dailami Firdaus menyayangkan sikap ketiga pejabat penyelenggara pemilu tersebut yang mau menghadiri rapat tim pemenangaan salah satu pasangan calon. Dailami pesimistis putaran kedua Pilkada DKI Jakarta berjalan fair.
“Apapun pembelaan Sumarno, kehadiran mereka di rapat tersebut menjadi catatan negatif bagi penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta. Apalagi acara tersebut adalah rapat tertutup dan dilaksanakan pada masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta,” ujar Dailami dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (10/3/2017).
Senator asal Betawi ini menambahkan, kehadiran mereka makin menajamkan opini di masyarakat bahwa terjadi sebuah pemufakatan untuk memenangkan salah satu pasangan calon. “Ini adalah sebuah kejahatan dalam berdemokrasi. Saya secara pribadi sebagai putra daerah yang mendapat amanat duduk di DPD RI benar-benar merasa sangat kecewa,” papar Dailami.
Menurut Dailami, sikap komisioner KPUD dan Bawaslu DKI Jakarta itu sebagai penyelenggara Pilkada, telah meruntuhkan kepercayaan masyarakat dan merusak sistem demokrasi yang mestinya mereka jaga.
“Seharusnya ketiga penyelenggara pemilu tersebut menolak menghadiri acara tersebut demi menjaga etika dan menecegah adanya tuduhan mereka tidak netral. Samgat dimaklumi jika kemudian muncul opini liar yang mengatakan bahwa ada kesengajaan dan persengkokolan untuk memuluskan salah satu paslon sebagai pemenang di Pentas Pilkada DKI Jakarta,” urai Dailami.
Ia menambahkan, Pilkada DKI Jakarta merupakan barometer demokrasi dan mestinya menjadi contoh bagi pelaksanaan Pilkada secara nasional di daerah-daerah. Dailami mengakui pesimistis, dengan sikap penyelenggara pilkada yang cenderung tidak netral itu, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan berjalan fair dan demokratis.(ris)