Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Senin, 20 Mar 2017 - 15:34:11 WIB
Bagikan Berita ini :

Awas, 28.853 NIK dan KK Palsu Tersebar di Jakbar

70IMG-20170320-WA025.jpg
Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik bersama Tim Advokasi Anies-Sandi, Arifin dan‎ perwakilan komunitas pemerhati Pilkada dari alumni ITB, Akhmad Syarbini ‎di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017) (Sumber foto : Alfian Risfil/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tim Pemenangan Anies-Sandi menyoroti banyaknya daftar pemilih bermasalah pada putaran pertama Pilgub DKI 15 Februari lalu.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik mengaku, pihaknya menemukan puluhan ribu data invalid Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) pada Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Hal ini diduga tak lepas dari peran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), yang menurutnya sejak awal memang enggan transparan terkait DPT, DPTb dan Suket.

Karenanya, Taufik menegaskan, jika Dinas Dukcapil masih terus mengeluarkan data kependudukan bermasalah, pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan melaporkannya ke Bareskrim Polri atas dugaan pemalsuan data.

"Dari temuan kami yang bekerja sama dengan komunitas alumni ITB, ditemukan 28.853 data invalid meliputi NIK dan nomor KK yang menjadi dasar Dukcapil mengeluarkan Surat Keterangan (Suket) sebagai pengganti e-KTP untuk mencoblos di Pilkada lalu," ujar Taufik di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Dijelaskan Taufik, penemuan data cacat atau palsu itu baru dilakukan untuk wilayah Jakarta Barat. Belum termasuk empat wilayah lain.

"Dari jumlah DPT sebanyak 7,1 juta, kami masih akan terus menyisir untuk mencari pelanggaran administrasi yang diduga disengaja oleh instansi pemerintah terkait, baik lurah maupun camat," beber Taufik didampingi Tim Advokasi Anies-Sandi, Arifin dan komunitas alumni ITB.

Ditempat yang sama, Arifin menambahkan, bahwa temuan hampir 30 ribu data administrasi cacat tersebut, belum termasuk perkiraan KTP atau Suket palsu.

"Saat ini kami belum dapat masukan soal KTP palsu, tapi kemungkinan ada cukup banyak modus kecurangan serupa," papar Arifin.

Sementara itu, perwakilan komunitas pemerhati Pilkada dari alumni ITB, Akhmad Syarbini menyebut, bahwa temuan itu merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah alumni ITB.

Menurutnya, temuan itu bukan mengada-ada tapi berdasarkan data dan fakta serta dapat dipertanggung jawabkan.

"Temuan itu baru tahap pertama. Kami masih akan melakukan pengecekan di seluruh wilayah Ibukota," ungkap Abi sambil menunjukkan data invalid yang diperolehnya. (icl)

tag: #aniessandi  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...