JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Relawan Anies-Sandi, Boy Bernadi Sadikin menilai paslon Ahok-Djarot tidak siap kalah dalam pesta demokrasi Pilkada DKI Jakarta, putaran kedua, Rabu (19/4/2017) besok. Ketidaksiapan itu terlihat dari adanya aksi bagi-bagi sembako dan sapi oleh timses paslon nomor 2 tersebut
Menurut Boy, tim petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat begitu brutal menggelar operasi sembako dan pembagian sapi pada masa tenang.
"Seharusnya masa tenang, ya tenang. Tidak ada aktivitas ke masyarakat. Karena masa tenang merupakan hak warga, agar bisa memantapkan pilihannya," ujar Boy, di Rumah Perubahan Ali Sadikin, Jl Borobudur, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).
Mantan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI ini mengatakan, pemberian kebutuhan pokok kepada masyarakat di seluruh wilayah Ibu Kota merupakan wujud pendidikan politik yang buruk dan jorok.
"Itu pembodohan kepada masyarakat. Padahal, sudah diberi waktu berbulan-bulan oleh KPU DKI, termasuk debat, untuk menyosialisasikan visi misi kepada masyarakat," jelasnya.
"Apapun alasannya, ini menandakan (petahana) tidak siap kalah. Kalau memang niat membantu masyarakat, kenapa nggak dari dulu?," ujar Boy.
Lebih lanjut, putra sulung Gubernur DKI era 1966/1977, Ali Sadikin ini, mengimbau para relawan dan simpatisan yang ada di masyarakat untuk bekerja ekstra mengawal suara Anies-Sandi pada pencoblosan, (19/4/2017) besok.
"Saya imbau kepada saudara-saudara sekalian yang mendukung Anies-Sandi tanpa pamrih, siapapun mereka, mari kawal proses pesta demokrasi di TPS sejak dibuka pukul 07.00 hingga selesainya penghitungan suara," paparnya.
Eks wakil ketua DPRD DKI itu pun mengharapkan para relawan dan simpatisan agar mengingatkan para kolega dan tetangga untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya.
"Cukup 3 menit di TPS dan memilih pemimpin sesuai hati nurani. Jangan sampai surat suaranya tidak terpakai dan malah disalahgunakan oknum-oknum nakal," pesan Boy. (plt)