JAKAARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sudah menelantarkan penumpang, Lion Air tak mampu pula mengembalikan uang (refund) tiket yang telah dibeli calon penumpangnya. Akibatnya, maskapai milik Rusdi Kirana ini pinjam dana PT Angkasa Pura II untuk mengembalikan uang tiket tersebut.
"Ini jelas menyalahi aturan. Dana BUMN tidak boleh digunakan secara sembarangan. PT Angkasa Pura II adalah pengelola bandara tak ada kewajiban menanggung kesalahan Lion Air," ujar Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu di Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Kesalahan sepenuhnya tanggungjawab manajemen maskapai Lion Air. Bahwa saat ini perusahaan berdarah-darah keuangannya tidak pada tempatnya menimpakan kesalahan ini kepada pihak lain seperti PT Angkasa Pura II. Manajemen dan pemilik Lion Air harus bertanggung jawab.
Arief menduga ada intervensi kekuasaan atas kejadian ini. Pasalnya Rusdi Kirana saat ini adalah anggota Wantimpres. Selain itu Rusdi yang juga Wakil Ketua Umum PKB ini adalah pendukung utama Presiden Jokowi saat pilpres. "Ini akibat tekanan dari pemilik Lion Air," ujar Arief.
Praktek kotor ini, menurut Arief juga jelas-jelas melanggar prinsip kehati-hatian yang seharusnya dilakukan manajemen BUMN seperti PT Angkasa Pura II. Namun, karena direksinya masih baru sehingga tidak kuasa menolak permintaan dan tekanan yang datang.(ris)