JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Inilah kejadian aneh dalam dunia penerbanan di Indonesia. Gara-gara Lion Air tak bisa mengembalikan uang tiket calon penumpang, PT Angkasa Pura II (AP II) yang harus membayarnya dulu sebagai dana talangan.
Aneh karena AP II bukanlah maskapai penerbangan. BUMN ini adalah pengelola bandara Soekarno-Hatta. "Jadi calon penumpang itu konsumen Lion Air. Kok AP II yang membayar. Ini jelas aneh," ujar Arief Poyuono di Jakarta, kemarin petang.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini menegaskan langkah direksi AP II memberikan talangan jelas sebuah kecerobohan. Pasalnya, sebagai BUMN seharusnya menggunakan setiap rupiah dana perusahaan negara dengan hati-hati.
"Meski ini berupa dana talangan, namun tetap saja AP II kehilangan kesempatan untuk menggunakan dana tersebut bagi keperluan lain yang berhubungan bisnis inti perusahaan. Ingat AP II itu BUMN lho. Artinya dananya juga milik negara," papar Arief.
Menurut dugaan Arief, besar kemungkinan dana talangan dikucurkan kepada Lion Air lantaran ada tekanan terhadap direksi AP II yang memang baru menjabat. Ini terjadi karena Rusdi Kirana pemilik Lion Air adalah anggota Wantimpres juga pendukung utama Presiden Jokowi saat pilpres.(ris)