Opini
Oleh Prakoso Wibowo (Ketua Harian FSP BUMN Bersatu) pada hari Rabu, 25 Feb 2015 - 09:47:30 WIB
Bagikan Berita ini :
Jokowi, Nafsu Besar Kemampuan Kurang

Harga Beras Mencekik Rakyat

50Beras (bulog).jpg
Beras di Bulog (Sumber foto : bulog.co.id)

Kenaikan harga komoditas paling sensitif di Indonesia jika dibiarkan terus berlangsung bisa berimbas pada sentimen masyarakat untuk menurunkan Jokowi- JK akibat rakyat lapar

Penyebab kenaikan harga beras dikarenakan kenaikan harga gabah dari sawah maupun dari penggilingan akan berbanding lurus dengan lonjakan harga beras di tingkat eceran.

Akibat kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) memaksa perusahaan beras membeli gabah dengan harga lebih mahal. Secara hukum ekonomi, pengeluaran belanja yang lebih besar akan membuat harga jual yang dibebankan kepada konsumen menjadi lebih tinggi.

Mahalnya harga beras juga disebabkan oleh nafsu besar kemampuan kurang dari Kabinet Jokowi, yang ingin menerapkan Program Kartu Indonesia Sejahtera dengan mengantikan Raskin dengan e-money atau uang elektronik sejak November 2014 sampai Januari 2015. Pembagian beras raskin tidak dibagikan ke masyarakat yang masuk katagori miskin.

Akibat nafsu besar kemampuan tidak ada dari menteri Jokowi untuk mengubah manajemen pembagian raskin, akhirnya masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak masuk dalam kategori miskin dan masyarakat menengah seperti buruh, sopir angkot, tukang ojek, nelayan menderita akibat kenaikan harga Beras .

Ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi menangani buffer stock beras juga meyebabkan harga beras melonjak naik, tetapi juga tidak memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petani.

Kenaikan harga beras juga menunjukan ketidakmampuan manajemen Bulog (Badan Usaha Logistik) dalam menjaga besaran cadangan beras yang harus digunakan untuk melakukan penetrasi harga beras di pasar ketika harganya melonjak naik .

Kenaikan harga beras saat ini juga sepertinya by design oleh Pemerintahan Jokowi untuk bisa memberikan kesempatan mafia impor beras yang ada di birokrasi dan di luar birokrasi, untuk menutupi biaya donasi kampanye Pilpres kepada Jokowi- JK yang telah dikeluarkan oleh mafia Beras.

Karena itu, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu mendesak Jokowi untuk segera menurunkan harga beras dengan melakukan impor beras sesuai kebutuhan untuk menstabilakan harga beras. Dan segera bagikan Raskin untuk rakyat miskin yang sudah tidak mampu membeli beras dan sudah makan nasi angking di beberapa daerah miskin di Jawa.(yn)

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Harga Beras  #Jokowi-JK  #Bulog  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Evaluasi Jampidsus Diperlukan: Dugaan Hilangnya Perkara Sugar Group dan Uang Suap Rp 920 Miliar.

Oleh Goldy Arsyi
pada hari Minggu, 23 Feb 2025
Jakarta, 21 Februari 2025 – Evaluasi terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) dinilai mendesak, terutama terkait dugaan hilangnya perkara yang melibatkan Sugar Group dengan ...
Opini

Menimbang ontologi auman Megawati

Jakarta, 23 Februari 2025- Akhir akhir ini ruang publik kita dikejutkan oleh hadirnya sebuah auman serangan Megawati atas kepemimpinan nasional. Hal itu dilakukan menanggapi penahanan Hasto ...