JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meski berada di lingkaran istana, Rizal Ramli tetap berani mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK. Ia mengaku tak takut dipecat dari jabatannya sebagai Komisaris Utama BNI karena mendukung aksi mahasiswa.
"Saya tidak masalah jabatan yang sekarang, ga penting amat," kata Rizal Ramli kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut Rizal, banyaknya aksi mahasiswa yang digelar di sejumlah daerah memang sudah sepatutnya dilakukan. Sebab, saat ini pemerintah tidak sensitif dengan persoalan-persoalan yang dialami rakyat, terutama soal kenaikan harga bahan pokok.
"Saya tahun 2008 masih memimpin demo kenaikan BBM 20.000 orang lebih, dan saat itu masih menjabat Komisaris Utama Semen Gresik. Lalu setelah demo saya langsung dicopot, tapi enggak masalah saya mempunyai prestasi bagus mendongkrak pendapatan Semen Gresik pada saat itu," kata Rizal.
Lebih lanjut Rizal Ramli mengungkapkan bahwa carut marut yang sedang terjadi sekarang akibat banyak menteri Jokowi yang tidak paham dalam melakukan kebijakannya.
"Karena banyak menteri yang malas mikir, tahunya hanya turunin harga saja. Harusnya para menteri ekonomi JK itu berantas kartel pangan dan mafia pangannya," tegasnya.
Diketahui, dalam sebulan terakhiran ratusan demonstrasi mahasiswa bergulir dari pusat hingga daerah. Mereka kecewa atas beberapa kebijakan Jokowi yang dianggap makin menyengsarakan rakyat. Demo semakin memanas setelah Jokowi kembali menaikkan harga BBM menjadi Rp7.400/liter.
Bahkan mahasiswa mengancam melakukan aksi besar-besaran pada 20 Mei mendatang. Mereka berjanji akan menggulingkan Jokowi dari kursi kepresidenannya. (iy)