Menaikkan harga-harga merupakan strategi utama pemerintahan Jokowi untuk mengejar setoran. Pengalaman Presiden Jokowi sebagai pedagang, menjadi pelajaran bahwa pedagang biasa untung besar jika harga dagangannya naik.
Berikut alur pemikirannya:
1. Jokowi pertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang oleh konsumsi.
Sebagian besar konsumsi masyarakat adalah untuk membeli kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok, yang mau tidak mau harus dipenuhi. Dengan kenaikan harga, maka nilai pengeluaran belanja masyarakat akan meningkat. Jika nilai nominal pengeluaran masyarakat meningkat maka keuntungan perusahaan meningkat. Dengan demikian setoran perusahaan kepada pemerintahan Jokowi akan meningkat.
Logika semacam inilah yang menjadi dasar pemikiran Jokowi menaikkan harga BBM, listrik, gas, dll. Dengan kenaikan ini maka setoran perusahaan pedagang energi kepada pemerintahan Jokowi akan meningkat. Pemerintah akan memungut pajak yang besar dari perdagangan energi dengan berbagai modus. Meskipun perusahaan yang bergerak dalam bisnis energi adalah perusahaan negara, Pemerintahan Jokowi tidak peduli, tetap menjadi sasaran pemerasan oleh pemerintah. Selanjutnya perusahaan negara tersebut akan memeras daya beli rakyat tanpa ampun.
2. Jokowi pertahankan barang-barang kebutuhan rakyat yang sebagian besar dipasok dari impor.
Kenaikan harga akan meningkatkan penerimaan importir beras, importir gula, importir kedelai, dan importir segala macam kebutuhan pokok rakyat. Kenaikan harga-harga akan semakin menggairahkan importir. Nantinya seluruh kebutuhan rakyat diharapkan dipasok dari impor. Produsen nasional satu persatu akan gulung tikar, mengganti perusahaan mereka menjadi perusahaan importir. Pasar bagi barang-barang impor akan semakin luas. Dengan meningkatnya penerimaan importir maka setoran kepada pemerintahan Jokowi akan besar.
Fokus pemerintahan Jokowi adalah bagaimana meningkatkan harga beras, kedelai, gula, daging, dll, yang merupakan kebutuhan sehari hari yang sebagian besar adalah barang impor. Produksi petani harus dihabisi, karena jika petani yang produksi pemerintah tidak bisa mengeruk pajak dan setoran lainnya, baik secara legal maupun ilegal. Namun, jika importir yang berjaya maka pemerintah pajak dan setoran lainnya secara legal dan ilegal.
3. Jokowi pertahankan daya beli masyarakat yang ditopang oleh kredit konsumsi.
Kredit konmsumsi saat ini sangat besar baik itu dalam bentuk kredit card, KPR dan kredit properti lainnya, serta kredit kendaraan bermotor. Ditengah pengangguran dan kemiskinan maka satu satunya sandaran masyarakat adalah mengambil hutang, hutang digunakan untuk belanja keperluan sehari-hari. Hutang akan membesar meskipun bunga sangat tinggi. Bank-bank sudah menaikkan suku bunga hingga 2 kali lipat BI rate. Dengan meningkatnya kredit maka setoran kepada pemerintah akan bertambah besar.
Itulah mengapa bank-bank khususnya bank asing mengirimkan kredit sampai ke kampung kampung, menjajalkan kartu kredit sampai ke stasiun kereta dan terminal bus. Meningkatkan hutang masyarakat akan menjadi modus bagi pemerintahan Jokowi untuk memburu pajak. Toh nanti kalau masyarakat tidak sanggup bayar masih banyak yang bisa disita, rumah, tanah, dll. Jokowi tahu bahwa bagi rakyat Indonesia hutang dibawa mati, jadi rakyat bisa diperas pajak, bunga yang sangat tinggi dan pasti bayar.
Seluruh kebijakan jokowi diatas merupakan langkah progresif dalam meraih target setoran. Mungkin yang disebut oleh presiden sebagai pemikiran out of the box atau mungkin juga out of thinking? Yang pasti bersiap siaplah menyambut naiknya harga BBM, listrik, gas, dan berbagai harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa dan lebaran..setinggi langit!(yn)
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #jokowi jk #bbm naik #harga bbm