JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ferry Kurnia Rizkiyansyah mempertanyakan maksud Akbar Faisal dengan kata sedot data KPU dalam Pilpres 2014. KPU menanyakan makna "sedot" dalam surat terbuka untuk Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Panjaitan tersebut.
Ferry menjelaskan bahwa pada dasarnya semua data yang dimiliki KPU center bisa diunduh (didownload) oleh siapa saja. Di antaranya yakni sistem data pemilih dan sistem informasi pencalonan.
Jadi, dalam hal ini data KPU memang bisa diketahui oleh publik secara transparan.
"Ya makanya saya ingin tanyakan (Akbar Faisal), sedot data itu dalam artian apa. Kalau dalam konteksnya mendownload, itu kan semua orang bisa mendownload bisa menyedotlah istilahnya seperti itu," kata Ferry saat berbincang dengan TeropongSenayan di KPU Pusat, Jln. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2015).
Ketika ditanya TeropongSenayana, apakah kejadian itu menunjukkan bahwa sistem IT KPU lemah lantaran tim sukses Jokowi bisa mendapatkan data KPU, Ferry tak menjawab pasti. Ia hanya menegaskan kalau data center KPU Pusat tidak bersifat rahasia.
"Scan C1 di tempat pemilihan umum (TPS) itu kan tinggal di-scan hasilnya. Scan itu kan bisa dilihat seantero republik di dunia ini, termasuk ada di kawalpemilu.org, mereka menyedot data kita juga. Karena memang tidak ada yang bersifat rahasia. Lagi pula kita lakukan penghitungan suaranya masih manual, jadi tidak bisa dimanipulasi," tandasnya. (iy)