JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana memintaGubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Unotegas terhadap anak buahnya di lingkungan Pemprov DKI.
Menurut Haji Lulung, panggilan akrabnya, Anies-Sandi tak perlu berlama-lama dalam melakukan evaluasi kinerja pejabat DKI yang sebagian besar adalah warisan eks Gubernur Basuki Tjahaj Purnama (Ahok).
Hal ini disampaikan Haji Lulung, menanggapi buruknya kinerjaKadis Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, yang baru-baru ini juga disorot Anies-Sandi.
"Saya setuju dan mengapresiasi langkahAnies-Sandi untuk mengevaluasi Kadis SDA. Karena kinerja dan serapannya memang sangat buruk dan rendah," kata Haji Lulung ditemuiTeropongSenayan, di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Haji Lulung mengungkapkan, bahwa masalahpenyerapan anggaran di Dinas SDA selama ini memang selalu rendah.
Capaian serapan yang rendah tersebut, menurut dia, mestinya sudah cukup untuk mengukur kinerja Kadis SDA yang buruk.
"Kalau ini terus dibiarkan, maka bisa dipastikan Dinas SDA tidak akan mampu menjalankan tugas dengan baik. Makanya, kalau sudah tidak bisa mengimbangi irama kerja Anies-Sandi sebaiknya langsung copot saja. Karena ini bisamengganggu program dan percepatan pembangunan di era pemerintahan Anies-Sandi," terang Haji Lulung.
Lebih jauh, dia mengatakan, evaluasi yang sama juga berlaku terhadap Dinas-dinas lain.
Sebab, dalam catatan Haji Lulung, selain Dinas SDA, Dinas yang bermasalah dengan serapan anggaran juga banyak.
"Selain Dinas SDA, ada juga Dinas Kehutanan dan Pertamanan, Dinas Perumahan, dan Dinas Pendidikan," ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya Wagub Sandiaga Uno blak-blakan mengaku, saat ini pihaknya tengah menyoroti kinerja sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemprov DKI.
Salah satu kadis yang kinerjanya disorot yakni Kadis Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendarwan.
"Ada dua dinas memang yang mengalami perlambatan (serapan) secara signifikan yaitu satu (Dinas) Sumber Daya Air, itu ketinggalan jauh sekali dan saya tanya langsung kepada Pak Teguh (Kadis Sumber Daya Air), what is going on, what is so wrong about it?" kata Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
Sandi menyebut, kinerja Teguh menjadi sorotan karena serapan anggaran Dinas Sumber Daya Air tidak mencapai target.
Anggaran dinas tersebut tidak terserap karena ada kendala dalam pengadaan tanah.
"Jadi ini rupanya pengadaan tanah, dan pengadaan tanah ini bulky, chunky, besar-besar. Dan masih diurus dari segi peraturan dan ketentuan. Jadi dari semua itu akhirnya kita hanya 2%, hanya 5% di belakang target," terang Sandi.
Sandi memastikan akan mengevaluasi kinerja Teguh. Namun, dia belum memastikan apakah akan mencopot Teguh sebagai Kadis Sumber Daya Air.
"Tentunya ada evaluasi. Semua merupakan masukan kepada kami, kepada pimpinan. Tapi kan ini lagi dalam proses pansel. Kita lihat nanti seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Anies menyebut capaian serapan anggaran merupakan salah satu indikator prestasi kinerja Kadis.
Ia mengaku tidak sulit menilai Kadis yang sudah maksimal menjalankan tugas dengan yang tidak.
"Dari serapan. Dari situ kelihatan mana yang selama ini menjalankan tugas dengan baik atau tidak. Di situ ada rencana bulanan, enam bulanan, tercapai atau tidak, di situ akan kelihatan," tutur Anies di Balai Kota, Jumat (6/7/2018) lalu. (Alf)