JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jarang-jarang Kurtubi setuju sejalan dengan kebijakan pemerintah soal BBM. Biasanya pengamat perminyakan yang kini jadi anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem ini sangat kritis dan berseberangan dengan pemerintah kalau menyangkut soal BBM.
Tampaknya soal perubahan dari premium ke pertalite Kurtubi sependapat dengan pemerintah. Ia mengaku setuju dengan rencana pemerintah yang ingin menghapus RON 88 (premium) ke RON 90 pertalite.
"Saya setuju, tetapi dalam konteksnya memberikan kebebasan pada masyarakat untuk memberikan pilihan yang lebih banyak lagi," kata Kurtubi di komplek parlemen, Senayan, Senin (20/4/2015).
Anggota Komisi VII ini menilai, rencana tersebut merupakan upaya inovasi pemerintah dimana rakyat mempuyai peluang untuk memilih jenis bensin yang mereka ingin pakai pilihannya semakin banyak dengan munculnya RON 90 yang pasti harganya di bawah pertamax.
"Ini pilihan yang bagus jika masyarakat engan memilih pertamax dikarenakan harga lebih mahal maka opsinya ada RON 90 yang lebih bagus dari premium. Biarkan saja Pertamina mensosialisasikan dan pertamina jangan memaksakan produknya ini segera di luncurkan," imbuhnya.
Kurtubi meminta pemerintah untuk melakukan survei dahulu kepada masyarat untuk mengetahui keinginan masyarakat apakah masih memerlukan premium atau tidak.
"Masalah waktu dua tahun cukup untuk Pertamina untuk memberikan menilai masyarat apakah mereka mau di RON 90 apa masih mau tetap di RON 88, jika masyarakat masih mau tetap di RON 88 pemerintah harus menghormati," pungkasnya.(al)