JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rencana penghapusan premium masih terus menjadi kontroversial. Apalagi pengganti premium nantinya adalah pertalite atau BBM ron90 yang disinyalir harganya akan lebih tinggi dari premium.
Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, jika harga BBM ron90 Pertalite masih lebih tinggi dari premium berarti masih ada mafia yang bermain.
"Ketika pemerintah mengeluarkan Pertalite tetapi harganya lebih mahal dari Premium berarti masih ada mafia gas," kata Enny di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Menurut Enny, selama ini yang menjadi sumber ketidakefisienan Pertamina adalah Premium. Pasalnya untuk membuat BBM ron88 itu, minyak impor yang semula memiliki ron90 atau ron92 harus diturunkan menjadi ron88.
"Untuk menurunkan ron itu perlu ongkos lagi dan hanya dapat dilakukan di Singapura," kata Enny.
Jadi, jika Indonesia ingin menjual ron90 seharusnya harganya di bawah Premium, karena harganya lebih kompetitif karena dapat dipasok dari banyak negara seperti negara di Timur Tengah atau Afrika dan juga tidak membutuhkan dana untuk menurunkan ronnya.
"Bagi masyarakat, yang penting kebutuhannya BBM dapat terpenuhi, apalagi jika pemerintah dapat menjual Pertalite dengan harga yang di bawah Premium dan kualitasnya di atas Premium," jelasnya.
Hingga saat ini Pertamina sendiri belum menuntukan berapa harga yang akan dipatok untuk BBM Pertalite tersebut.
Sebelumnya Direktur Pertamina Dwi Soetjipto harga Pertalite akan berada di atas harga Premium dan di bawah Pertamax. Namun belum diketahui angka pastinya. (iy)