JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti anggaran dari Centre for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi mempertanyakan besarnya anggaran yang dialokasikan Kesekjenan DPR untuk pengalihan Tv Parlemen dari model analog ke model digital.
Menurut Uchok, seharusnya anggaran untuk Tv Parlemen yang mencapai Rp 70 milyar itu dikaji dan dihitung ulang.
"Hebat Sekjend DPR ini, bisa mengalokasi anggaran Tv Parlemen sampai Rp 70 milyar. Ini terlalu mahal, dan fantastis untuk menguras anggaran DPR," kata Uchok saat dihubungi TeropongSenayan, Selasa (28/4/2015).
Dia menyarankan agar alokasi dana untuk Tv Parlemen tersebut dikurangi. Selain itu, Uchok juga mengingatkan Kesekjenan DPR agar dalam penggunaan anggaran harus rasional dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Seharusnya, Sekjen dalam mengalokasi anggaran pakai dalil penghematan bukan dalil untuk mencari keuntungan, ini pemborosan doang," ketus dia.
Diketahui, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR telah membuat Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015. Jumlah total anggarannya cukup fantastis, hampir menyentuh Rp 1 triliun.
Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015 telah diteken Sekjen DPR Winantuningtyastiti pada Maret lalu. Di antara item tersebut ada anggaran pengadaan dan pemasangan peralatan dan instalasi digital broadcast sistem Tv Parlemen sebesar Rp 70 milyar.(yn)