JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Koperasi Bamus Betawi, Aziz Ambadar turut angkat suara perihal polemikpelepasan atau penjualan saham milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
Pasalnya, langkah Gubernur DKI Anies Baswedan untuk melepas saham Bir Anker yang tinggal selangkah lagi, terhalang restu DPRD DKI Jakarta.
Aziz menegaskan, bahwa warga Betawi sangat mendukung dan bahkan siapmem-"backup" Anies.
Sebab, kata Aziz, penolakan sejumlah politikus Kebon Sirih di DPRD tidak mewakili aspirasi warga Jakarta.
Justru, menurut dia, sikap ngotot wakil rakyat "berlabel terhormat" di DPRD DKI,yang tidak setuju melepas saham barang haram tersebut bertentangan dengan aspirasi sebagian besar warga Ibu Kota.
"Kami, khususnya warga Betawi Jakarta ingin Pemprov DKI segera mengakhiri kepemilikan saham Bir Anker yang sudah berumur puluhan tahun," kata Aziz kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
"Jadi, kami mendukung penuh kebijakan Pak Anies yang ingin melepas saham bir di PT Delta Jakarta," sambungnya.
Aziz mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan bersurat dan mengeluarkan rekomendasi ke Pemprov DKI sebagai bentuk dukungan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan agar segera melepas saham PT Delta Djakarta Tbk, yang jelas-jelas menjual minuman beralkohol.
“Kalau DPRD tetap ngotot, saya khawatir bakal muncul persepsi negatif terhadap lembaga DPRD kita. Saya tidak bermaksud memprovokasi, tetapi sebagai pengurus Bamus, saya hanya ingin menyampaikan geliat yang saat ini terjadi di tengah masyarakat terkait saham bir ini," beber Aziz.
Sebab, kata dia, saat ini sikap penolakan DPRD melepas saham bir sudah menjadi isu hangat dan percakapan warga.
"Mereka memantau isu ini. Saya harap, anggota DPRD bisa lebih bijak menyikapi aspirasi warga yang tidak ingin Pemda-nya punya saham di pabrik bir,” tegas Aziz.
Apalagi, menurutnya, janji kampanye Anies-Sandi menjual kepemilikan saham bir Pemprov DKI pada Pilkada 2017 lalu, bukan untuk gagah-gagahan, tetapi murni hasil menyerap aspirasi dan keinginan warga Jakarta selama kampanye.
"Jadi, Pak Anies yang menangkap keresahan ini saat kampanye kemudian dimanifestasikan lewat janji kampanye. Sama juga dengan langkah Anies yang berani menutup Alexis, itu semata-mata karena Pak Anies ingin sungguh-sungguh merealisasikan kehendak rakyatnya," ucap Aziz.
Aziz juga berpendapat, bahwadana saham tersebut akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pembangunan Jakarta dibandingmempertahankan saham bir di lantai bursa.Seperti pembangunan atau rehab sekolah-sekolah di Jakarta yang sudah tidak layak.
Menurutnya, rakyat Jakarta jelas lebih membutuhkan peningkatan sarana pendidikan dan juga peningkatan layanan kesehatan.
“Dana itu jauh lebih bermanfaat bila kita gunakan untuk pembangunan bagi masyarakat kita. Apalagi, kita tahu banyak bangunan-bangunan sekolah di Jakarta yang masih perlu diperhatikan. Dan menurut kami, pendidikan adalah investasi yang paling penting.Saya kira warga Jakarta lebih butuh pendidikan yang berkualitas dari pada air beralkohol," sindirAziz.
Karena itu, Aziz meminta warga Jakartauntuk kembali mempertimbangkan Partai Politik (Parpol) dan para Caleg petahana di DPRD yang menolak penjualan saham bir tersebut.
"Kalau besok masih ada dewan yang menolak (pelepasan saham bir), saya mengajak pada warga Jakarta untuk mencatat Caleg-caleg itu agar di Pileg April 2019 nanti tidak dipilih lagi. Dewan yang tidak aspiratif pantas dihukum dengan tidak memilihnya lagi," tegas Aziz. (Alf)