JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Aksi besar-besaran pada 20 Mei 2015 untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sekaligus memperingati 17 tahun Reformasi. Namun sejumlah elit mahasiswa hendak menjadikannya sebagai gerakan untuk menurunkan rezim Jokowi.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marciano Norman mengaku tidak mempermasalahkan aksi mahasiswa tersebut. Namun ia tidak setuju bila kemudian aksi tersebut dilakukan untuk menurunkan Jokowi.
Kendati demikian, ia akan melihat situasi dan kondisi aksi yang rencananya digelar di depan Istana Presiden tersebut.
“Kami tidak mempermasalahkan mereka aksi turun ke jalan dalam memperingati Harkitnas sekaligus untuk menyampaikan aspirasinya,” kata Marciano usai mengikuti Rapat Paripurna di Kantor Presiden, di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Tidak hanya itu, Marciano juga mengharapkan agar aksi mahasiswa atau masyarakat pada umum yang akan memperingati Harkitnas berjalan lancar dan damai, dan mengganggu keamanan dan ketertiban. (iy)