JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Aktivis Koalisi Mahasiswa Pecinta Demokrasi (KMPD) 98, Ishfah Abidal Aziz menilai pola gerakan aksi yang dilakukan BEM seluruh Indonesia (BEM SI) Instan. Semestinya, kata Ishfah, BEM SI lebih mengutamakan penguatan konsolidasi terlebih dahulu sebelum melakukan aksi-aksi insidental yang bersifat jangka pendek.
"Ini BEM SI ujuk-ujuk langsung ke Istana," ungkap pria yang biasa dipanggil Mas Alex ini kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Jika dianalisa dengan teknik dan menejemen gerakan, lanjut dia, aksi yang dilakukan BEM SI sudah dapat diukur. Ia meyakini BEM SI tidak memiliki kekuatan ideal untuk menghadapi pemerintah.
Alex berpandangan seharusnya BEM SI terlebih dulu fokus terhadap isu-isu kerakyatan. Yang selanjutnya isu-isu kerakyatan tersebut dilanjutkan sebagai materi konsolidasi bagi penguatan basis-basis gerakan di seluruh kampus.
"Semisal isu kelaparan, penggusuran, dan lain-lain. Ketika sudah kuat di basis-basis kampus, baru eskalasi gerakannya dinaikkan dengan melakukan konsolidasi antar kota. Ini belum apa-apa sudah diundang masuk istana. Setelah itu, mereka baru melakukan demo," terangnya. (iy)