JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Hanura, Rufinus Hotmaulana Hutauruk mengatakan bahwa dana Pilkada serentak yang berasal dari pembiayaan APBN rawan korupsi.
Oleh karenanya, politik 'gentong babi' yang ditakutkan banyak pihak dirasa tidak akan berlangsung. Ini mengingat tindakan tersebut gampang tercium dan justru bisa menjadi bumerang.
"Mengenai dana Pilkada sangat rawan untuk korupsi, mengingat sudah ada beberapa temuan bahwa adanya ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan sehingga ada indikasi kerugian negara sebesar 34,34 miliar," kata Rufinus kepada TeropongSenayan di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Politisi pendukung Jokowi ini mengungkapkan jika Partai Hanura sendiri sudah sangat siap untuk menyambut pesta demokrasi Pilkada serentak. Partai besutan Wiranto tersebut diakuinya sudah menyiapkan calon kepala daerah yang berkompeten. (iy)