Oleh Aswan pada hari Rabu, 25 Agu 2021 - 06:56:08 WIB
Bagikan Berita ini :

HNW Apresiasi Pemprov DKI Jakarta Tidak Tergesa-gesa Ambil Keputusan Soal PTM

tscom_news_photo_1629849368.jpg
Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Wakil Ketua MPR selaku politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid atau yang akrab disapa HNW memberikan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta yang tidak tergesa-gesa mengambil keputusan terkait sekolah tatap muka atau belajar tatap muka (PTM) terbatas.

Pasalnya, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa Pemprov Jakarta masih akan mempelajari terkait diizinkannya sekolah tatap muka terbatas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Meskipun sebelum penetapan PPKM Level 3, pemerintah Jakarta telah menguji coba sekolah tatap muka dan dihentikan pada Juni 2021 lantaran kasus Covid-19 melonjak.

Dilaporkan jika Wagub Riza Patria telah menegaskan bahwa pemerintah Jakarta tidak boleh gegabah dalam mengambil setiap keputusan, khususnya kebijakan sekolah tatap muka atau belajar tatap muka (PTM) terbatas, Selasa(24/8/2021).

Ia khawatir jika PTM terbatas digelar tanpa dikaji lebih mendalam menjadi klaster penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini, keberadaanya masih mengancam.

Meskipun pemerintah pusat telah menetapkan status PPKM di Ibu Kota turun dari level 4 menjadi level 3, Pemprov Jakarta tetap harus waspada dan mengantisipasi kasus penyebaran Covid-19.

PPKM Level 3 berlaku pada 24 hingga 30 Agustus 2021 dengan sejumlah pelonggaran aktivitas yang salah satunya, yaitu Jakarta dibolehkan menggelar sekolah tatap muka atau PTM terbatas.

Riza Patria mengklaim vaksinasi Covid-19 bagi guru dan anak sekolah sudah hampir selesai. Namun, ia tidak merinci data vaksinasi Covid-19 tersebut dan berharap vaksin bagi guru dan anak-anak rampung pada bulan ini.

Merespons langkah yang diambil Pemprov Jakarta, HNW melalui unggahan Twitter miliknya menyebutkan bahwa pengalaman dari banyak negara harus dijadikan pelajaran dan inspirasi.

Selain itu, ia berpendapat jika mengambil kebijakan tidak dibenarkan berdasarkan emosi karena bisa menyebabkan kegagalan. Khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menerapkan kaedah keselamatan rakyat, termasuk keselamatan anak-anak karena hal tersebut merupakan hukum tertinggi.

Diakhir cuitannya, HNW menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Riza Patria.

“Sepakat. Lebih baik ber-hati2, pengalaman banyak Negara harus jadi pelajaran&inspirasi. Jangan karena emosi, capaian yg ada rontok krn Covid-19 menyebar lagi. Terapkanlah kaedah “keselamatan Rakyat(termasuk anak2) adalah hukum tertinggi”. Trims Pak @aniesbaswedan & @ArizaPatria,” kata HNW yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter, @hnurwahid, Selasa, 24 Agustus 2021.

tag: #dki-jakarta  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...