JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kerjasama PT Telkom dengan SingTel dalam proyek penggarapan e-goverment ternyata mendapat reaksi keras dari sejumlah kalangan. Kerjasama yang digagas Menteri BUMN tersebut dianggap berpotensi merugikan kepentingan bangsa dan negara.
Atas dasar itu, Koordinator Indonesian Club Gigih Guntoro hari ini melaporkan Menteri BUMN Rini Soemarno ke Bareskrim Mabes Polri. Tujuan dari laporan itu sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kerugian negara.
"Kita mau memberikan satu pencegahan terhadap kerugian negara, karena ini lebih besar aspek kerugiannya bagi negara," kata dia di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, lanjut dia, kerjasama penggarapan e-government ini berpotensi adanya penyimpangan kewenangan.
"Kalau ini terjadi, maka ada indikasi adanya korupsi, adanya indikasi penyalahangunaan kewenangan," tandas dia.
Lebih lanjut Gigih menyatakan bahwa rahasia negara itu harus benar-benar terjaga dari intervensi asing.
"Kalau dari aspek kerahasian negara, kalau dalam UU intelijen barang siapa yang lalai, bisa di pidana tujuh tahun. Untuk itulah aspek itu kita cegah supaya kerugian negaralebih besar tidak terjadi. Kita akan terus berjuang untuk mencegah hal itu dan negara ini negara yang punya aturan hukum," tukas dia.
Jadi, pelaporan ini dimaksudkan untuk mendorong semua pihak agar bersama-sama mencegah kerugian negara dan bangsa yang lebih besar.
"Kita memberikan dukungan pada aparat penegak hukum. Jadi, persoalan siapa yang disangkakan menyalagunakan kewenangan dalam hal ini, pihak kepolisian tentunya yang punya kewenangan menyelidiki hal tersebut," jelasnya.
"Dan, untuk itu kita akan bergerak bersama-sama. Kita meminta agar penyidikan, pembangunan awal pusat data kenapa di Singapura kalau pusat data itu harus di Singapura ini diindikasikan dugaan membocorkan kerahasiaan negara," tegas dia.
Lebih lanjut Gigih juga mengingatkan bahwa di balik kerjasama tersebut ada upaya pihak asing untuk mengintervensi kedaulatan ekonomi bangsa ini.
"Singapura mau kerja sama Indonesia karena mau menghajar ekonomi Indonesia," tutup dia. (iy)