JAKARTA (TEROPONGSENYAN) - Bagi menteri di era Jokowi, mangkir dari panggilan maupun undangan DPR bukan barang langka. Hal ini diketahui setelah sedikitnya dua menteri Jokowi sudah beberapa mengabaikan undangan legislatif.
Penelusuran kami, setidaknya ada dua menteri yang paling sering mangkir. Keduanya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Imam Nahrawi bahkan tidak hanya mangkir, namun berani 'mengabaikan' rekomendasi Komisi X DPR RI sebagai mitra kerjanya. Komisi X yang pernah meminta Menpora untuk segera melakukan pertemuan dengan PSSI, tak kunjung dilakukan, meskipun sepakbola Indonesia sudah disanksi oleh FIFA.
Tak ayal, ini membuat Komisi X makin geram terhadap Menpora. Bahkan Komisi X mengancam mencoret anggaran untuk Asian Games 2018 setalah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tiga kali mangkir undangan rapat.
“Menpora lakukan pelecehan kepada kami karena tak hadir dalam rapat. Tak ada lagi rapat untuk ke empat kalinya.Tak hanya itu saja, Menpora juga hanya ngurusi PSSI saja, sedangkan Cabor (cabang olahraga) lainnya tidak terurus. Kami bisa saja pangkas anggaran Kemenpora atas tindakan Menpora tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Ridwan Hisyam di Surabaya, Minggu (28/6/2015.
Lalu, menteri Sudirman Said seolah tak mau kalah. Ia juga sudah tiga kali mengabaikan undangan pemanggilan Komisi VII DPR. Sudirman seringkali acuh tak acuh dengan panggilan DPR dengan berbagai alasan.
Misalnya pada 20 Mei 2015 lalu, Sudirman minta dijadwal ulang panggilan itu lantaran ada agenda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Esok harinya, yakni pada 21 Mei 2015, Sudirman kembali tidak hadir, namun kali ini tanpa ada alasan apapun.
Kalangan DPR, terutama anggota Fraksi Demokrat, semakin geram terhadap Sudirman usai melontarkan pernyataan pedas terhadap Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menyebut selama menjadi presiden, SBY sudah biasa melindungi mafia Migas. Opsi-opsi semacam pembubaran Petral kata Sudirman, selalu berakhir di meja SBY.
Setelah tiga kali mangkir, Sudirman akhirnya memenuhi panggilan DPR. Apakah dua menteri ini sengaja mempermainkan undangan DPR? (iy)