JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR RI dari FPKS Nasir Jamil mengatakan bahwa kasus kerusuhan yang terjadi di Tolikara Papua beberapa waktu lalu merupakan kasus yang penuh dengan ego sektoral yang ditunjukan sebagian masyarakat yang tidak menghargai perbedaan keyakinan.
"Insiden Tolikara sebagai insiden arogansi," kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Selain itu, Nasir yang juga anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum ini, meminta agar pemerintah tegas dengan membubarkan GIDI selaku pihak yang harus bertanggung jawab dalam insiden Tolikara tersebut.
"Saya minta GIDI untuk dibubarkan karena GIDI tidak mencerminkan Indonesia, perilakunya juga tidak sesuai dan kita anggap sudah langgar HAM serta berhubungan dengan Israel yang mana Israel sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia," tandasnya.
"Saya minta pemerintah agar serius membubarkan GIDI ini dan kepolisian harus pantau langsung dan kita berharap pemerintah tidak sekedar mengedepankan simbol-simbol belaka yang mana hanya membangun Mesjid dan menyantuni korban tapi kita apresiasi hal tersebut, namun yang harus menjadi catatan kepolisian dalam hal ini yakni harus usut tuntas insiden ini dan mengusut aktor intelektual insiden Tolikara tersebut."
Lebih lanjut Nasir mengatakan, jika pemerintah tidak mengambil langkah serius dan tegas terkait hal ini, maka dikhawatirkan kasus serupa akan terjadi dan terulang kembali di tempat lainnya.
"Saya khawatir kalau insiden ini tidak diselesaikan secara serius maka saya khawatir akan terjadi kasus serupa nantinya," pungkasnya. (iy)