JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kebijakan kontroversial Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait larangan prosesi pemotongan hewan kurban saat hari raya Idul Adha di sekolah dan di pinggir jalan terus menuai protes.
Pengamat Politik Amir Hamzah menyebut, Ahok sudah gila karena telah sengaja menyinggung perasaanserta menimbulkan keresahan umat Islam menjelang perayaan hari besar Idul Adha.
"Kebijakan Ahok dalam Instruksi Gubernur (Ingub) kan sudah positif. Hanya mendengar pernyataan Ahok yang menyinggung umat muslim, dengan tidak boleh menyembelih hewan kurban di sekolah, di jalan. Harus ke Rumah Potong Hewan (RPH) itu sudah gila," kata Amir kepada Teropongsenayan di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Amir menilai, selama ini Ahok selalu salah kaprah dan kerap kontroversial dalam membedah suatu persoalan yang bertentangan dengan budaya masyarakat Jakarta.
"Jadi saya kira ini gara-gara beli rumah sakit Sumber Waras sehingga Ahok tidak waras. Makanya dia ngomong bertentangan dengan keputusan yang dia bikin. Jangan-jangan dia keturunan Yudas Iskariot barangkali," katanya.
Sebab, kata dia, pemotongan hewan kurban bagi umat muslim pada hari raya Idul Adha sudah menjadi kebiasaan dan dirayakan dalam tenggang waktu singkat.
"Ini perlu dilihat. Umat Islam memotong hewan kurban cuma setahun sekali. Perlu toleransi dan tidak boleh menyinggung perasaan umat muslim," pesan Amir.
Sebelumnya, Ahok mengaku geram dengan sistem terdahulu yang mengizinkan untuk umat muslim di Jakarta menyembelih hewan kurban di pinggir jalan atau tempat yang tidak peruntukannya.
"Itu dulu kenapa diizinkan potong semua hewan kurban di jalan. Dulu memang tidak ada teknologi kesehatan atau ilmu kesehatan bahwa ada penyakit yang berbahaya," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (8/9/2015) kemaren.
Menurut Ahok, penyembelihan hewan kurban di pinggir jalan justru sangat berbahaya dan mengorbankan kesehatan umat muslim. (mnx)