Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Jumat, 18 Sep 2015 - 15:05:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Lawan Ahok, 'Impor' Saja Dari Luar Jakarta

31Hamdi-Muluk.jpg
Hamdi Muluk (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai, sampai saat ini belum ada tokoh Betawi yang akan mampu menyaingi Ahok.‎

"Kalau masyarakat Jakarta memaksakan harus figur Betawi, praktis Ahok tidak akan mengalami kesulitan berarti untuk mempertahankan kursi DKI 1," kata Hamdi kepada TeropongSenayan, Jumat (18/9/2015).

Ia mengatakan, dari sekian tokoh yang dimunculkan, elektabiltas mereka masih jauh dibawah Ahok.
Karena itu, kata dia, satu-satunya cara untuk menyingkirkan Ahok dari kursi DKI 1 adalah 'mengimpor' dari luar Jakarta.

"Misalnya dari Surabaya Risma, Bandung Ridwan Kamil. Jika mereka diadu dengan Ahok, pasti pertarungan akan seru," ujarnya.

Dalam pandangan Hamdi, beberapa tahun terakhir ini masyarakat sudah mulai meninggalkan politik kedaerahan, contohnya adalah Pilgub DKI sebelumnya.

"Saat itu Fauzi Bowo (Foke) dan Nahrawi Ramli yang sama-sama Betawi kalah menghadapi 'pemain impor' dari Solo dan Bangka," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Forum Pemuda Betawi (FPB) Rachmat HS menyebut, saat ini setidaknya ada empat nama tokoh Betawi potensial ikut Pilgub DKI 2017.‎

Keempat tokoh itu adalah Mayjen TNI (purn) Nachrowi Ramli (Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta), Prof. Dailami Firdaus (anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta), H. Biem Benyamin (anggota DPR RI), dan H. Lulung (anggota DPRD DKI).(ss)

tag: #lawan ahok  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...