JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pelaksanaan pemotongan hewan kurban tampak semarak di kampung-kampung, lingkungan masjid, mushola, perkantoran dan sekolah di Jakarta. Ketua umum Forum Pemuda Betawi (FPB) Rachmat HS menilai pelaksanaan ibadah kurban telah berjalan dengan baik. Umat Islam juga tampak bahu-membahu terlibat dalam pelaksanaan kurban.
"Pelaksanaan kurban yang semarak di mana-mana menunjukkan bahwa peraturan dan omongan Ahok tak lagi didengar masyarakat," ujar Rachmat saat berbincang dengan TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Rachmat menambahkan, pemotongan hewan kurban di kampung kampung telah menjadi tradisi turun-temurun dan membudaya, lebih-lebih bagi masyarakat Betawi. Pemotongan hewan dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong. Darah dari hewan yang disembelih, lanjut Rachmat, mengalir langsung dibersihkan kembali sehingga tidak ada penyakit.
”Usai pemotongan hewan langsung dibersihkan sehingga tidak ada penyakit seperti yang disebutkan Ahok," ucap Rachmat.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melarang penyembelihan hewan kurban di luar RPH. Larangan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) No. 168 Tahun 2015 yang sempat mengundang kontroversi.
Rachmmat menilai Ingub tersebut memang tidak senapas dengan budaya umat Islam, khususnya orang Jakarta. Jadi sia-sia saja.
"Makanya bikin aturan jangan asal goblek, emang enak dicuekin tuh Ingub," pungkas Rachmat. (mnx)