JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen (Purn) Prijanto mengingatkan agar orang nomor satu di ibukota Basuki T Purnama (Ahok) tidak besar kepala dengan hasil survei yang mengunggulkan dirinya.
Menurut Prijanto, saat ini tidak sedikit lembaga survei yang sengaja mendesain 'produknya' demi memenuhi kepentingan pihak-pihak tertentu.
"Survei itu bisa saja bohong. Ahok jangan senang dulu dengan survei 23 persen (hasil survei SMRC). Jangan-jangan itu jebakan untuk jualan," kata Prijanto menanggapi survei SMRC kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (25/10/2015)
Ia mengatakan, tidak sedikit lembaga survei yang tidak independen. Sehingga lebih memilih kepentingan pragmatis sesaat demi tujuan-tujuan tertentu.
"Mereka (lembaga survei) bahkan sengaja tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya demi kepentingan pragmatis," katnya.
Karena itu, Prijanto mengingatkan agar Ahok bersama pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok tidak terlampau senang dengan hasil survei yang baru-baru ini mengunggulkan Ahok ketimbang calon lain.
Sebagaimana diketahui, tidak lama ini hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan peluang Ahok untuk terpilih di Pilkada DKI 2017 lebih tinggi dibanding lawan-lawannya.
Dalam survei tersebut menggambarkan bahwa warga DKI masih menginginkan Ahok kembali memimpin Ibu Kota Jakarta pada periode 2017-2022 mendatang.
"Mayoritas responden memang belum menentukan pilihan akhirnya. Namun dari jawaban spontan, dia (Ahok) mendapat dukungan sebanyak 23,5 persen, sedangkan saingan terdekatnya M Ridwan Kamil 3 persen, Fauzi Bowo 2,1 persen. Calon-calon lain termasuk Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno di bawah 2 persen," ujar Direktur SMRC, Djayadi Hanan, di Jakarta, Rabu (14/10/2015).(yn)