JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, menjawab diplomatis saat ditanya rencana pembangunan RS Khusus Kanker pada tahun anggaran APBD DKI 2016.
"Sekarang kan kita sudah terbuka, open data. Bisa dilihat di situ," ujar Tuty kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Saat ditanya lebih jauh soal kegiatan terkait dan anggaran yang dialokasikan, Tuty masih terkesan enggan untuk buka-bukaan.
"Semua kan ada di e-budgeting, bisa dilihat disitu. Saya belum melihat juga soalnya. Nanti kalau saya sudah cek bisa ditanya lagi. Lewat sms saja, pasti saya jawab kok," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah membeli lahan RS Sumber Waras, di Grogol, Jakarta Barat, 2014 lalu, senilai Rp 800 miliar. Tujuannya, untuk pembangunan fasilitas kesehatan khusus kanker dan jantung.
Namun, sekitar pertengahan 2015 silam, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut pengadaan lahan seluas 3,6 hektare itu terindikasi ada kerugian daerah hingga Rp 191 miliar.
Auditor negara lantas merekomendasikan Pemprov DKI membatalkan transaksi tersebut atau meminta Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW), pemilik lahan sebelumnya, mengembalikan uang senilai kerugian yang ditimbulkan.
Tapi, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ogah menjalankan instruksi itu dengan dalih tidak melakukan kesalahan prosedur apapun sebagaimana catatan BPK.
Di sisi lain, kasus ini sekarang berperkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, komisi antirasuah itu telah menerima hasil audit investigatif atas pembelian lahan tersebut dari BPK. (mnx)