JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)--Saat atap Kura-Kura Gedung MPR/DPR diduduki ribuan mahasiswa 18 Mei 1998, bisa jadi salah satunya adalah Adian Yunus Yusak Napitupulu. Dialah tokoh mahasiswa Forum Kota (Forkot).
Forkot terkenal kelompok mahasiswa garis keras yang menentang penguasa waktu itu. Adian, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) angkatan 1991 menjadi salah satu penggerak aksi jalanan duel dengan aparat.
Jalanan seakan menempa Adian. Tak hanya demo bersama mahasiswa, putra pensiunan Jaksa ini aktif menggalang buruh maupun masyarakat korban SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Bahkan dijalanan Adian juga merasakan menjadi kondektur bus Damri.
Aktivitas Adian tak berhenti setelah Reformasi. Ayah dua orang putra ini nyaris tak henti melakukan perlawanan. Termasuk kepada SBY-JK maupun SBY-Boedinono. Melalui BENDERA, Adian membongkar aliran dana Bank Century. Namun semua pejabat membantah tudingan itu.
Kedekatan dengan PDIP dirintis sejak tahun 1996. Saat itulah dia membentuk Posko Pemuda dan Mahasiswa Pro Megawati di kantor DPP PDI Jalan Diponegoro 58, Jakarta. Setelah melalui proses panjang, Adian mulai masuk caleg PDIP tahun 2009 untuk Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor). Namun gagal ke Senayan.
Tahun 2014, suami Dorothea Eliana Indah W ini sukses menuju kursi anggota DPR di Senayan. Tentu saja bukan lagi menaiki atas gedung Kura-Kura, namun duduk dan berpakaian rapi jali lengkap dibungkus jas di dalam ruangan-ruangan sidang gedung DPR yang udaranya nyaman.(ris)