JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)--Adian Napitupulu benar-benar terpukul. Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini menilai tindakan Koran Tempo yang tidak memuat hak jawabnya telah merugikan diri dan keluarganya.
"Pemberitaan itu menjatuhkan harkat, martabat dan nama baik saya selaku anggota DPR. Terlebih lagi mengganggu psikologi keluarga saya dan saya mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat media sosial," kata Adian kepada TeropongSenayan di Restoran Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/14).
Adian juga mengungkapkan anaknya diperlakukan tidak mengenakan oleh teman-temannya atas kasus foto tersebut. "Anak saya masih SD, dia di ledekin sama teman-temannya, bahkan gurunya. Kalau bapaknya bukannya kerja malah bobo," ujarnya.
Sambil menerawang, Adian mengungkapkan dirinya dulu pernah ikut memperjuangkan menolak pembreidelan media Tempo, Editor dan Detik yang dilakukan rezim Orba. Bahkan Adian mengaku mengalami kekerasan oleh aparat keamanan dalam aksi di Monas dan Departemen Penerangan.
"Media yang saya bela mati-matian justru berbalik membunuh karakter saya. Bagi saya tidak menjadi persoalan ketika yang diberitakan itu dalam kerangka saya melanggar hukum, korupsi atau berbuat asusila," tutur Adian dengan mimik menahan kekecewaan.
Meskipun demikian Adian yang merupakan anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini tetap mendukung kemerdekaan pers yang sudah ada saat ini. Sebab butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannya. "Langkah kita pilar demokrasi (kemerdekaan pers-red) tetap harus dipertahankan, dan tolong hal ini jangan terulang kembali. Sehingga kerugian yang saya alami hari ini tidak lagi dialami oleh orang lain," pungkasnya.(ris)