JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) — Komunitas Teman Ahok, yang mengusung Basuki T Purnama (Ahok) maju sebagai calon petahana gubernur DKI dari jalur independen, menolak dengan tegas jika Ahok diusung oleh partai politik manapun termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Hal ini seperti disampaikan Ahok yang mengaku ditemui oleh Teman Ahok pada Minggu (6/3/2016) malam.
"Jujur saja, Teman Ahok semalam datang ke rumah dan bawa lawyer macam-macam. Intinya, mereka mengatakan tidak bisa menunggu lagi (menunggu keputusan resmi PDI-P untuk mengusung atau mendukung Ahok)," kata Ahok di Balai Kota, Senin (7/3/2016).
Sebab, Teman Ahok mengaku perlu mengisi nama calon wakil gubernur dalam formulir sebelum diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.
Ahok lantas meminta Teman Ahok menuliskan nama Djarot Saiful Hidayat dalam formulir pencalonannya.
"Mereka bertanya, Pak Djarot berani berhenti enggak dari partai kalau tidak dapat dukungan dari PDI-P? Saya katakan, Pak Djarot pasti dapat dukungan dari PDI-P, tetapi mereka (Teman Ahok) maunya apa? (PDI-P) dukung (bukan usung)," kata Ahok.
Ahok juga menyebut Teman Ahok meminta nama calon wakil selain Djarot.
"Saya bilang, kalau berbicara secara politik, ya saya ikut partai dong. Ini ibarat mobil lengkap, calonnya cocok, tetapi kalau berbicara semangat, kalian, asalkan kepercayaan kalian tidak runtuh kepada politisi," katanya.
Sehingga, Ahok lantas meminta Teman Ahok untuk mengisi nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur pendamping dirinya. (mnx)