JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Meski secara fundamental kondisi makro Indonesia dalam kondisi aman. Namun dilihat dari berbagai regulasi dan kebijakan dalam keadaan darurat liberalisme.
"Kesimpulan kami yang terjadi di Indonesia adalah model kepemimpinan boneka," kata Direktur eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Muhammad Hatta Taliwang dalam diskusi "Liberalisasi, Ancaman Terhadap Keutuhan Bangsa, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan Sosial" di Jakarta, Selasa, (25/11/2014).
Menurut Hatta, liberalisasi yang terjadi di Indonesia dari satu rezim ke rezim berikutnya sudah begitu akut. Dulu, pada 1980-an ada istilah Pakjun 83 (Paket Juni) dan kemudian ada Pakto 88 (Paket Oktober 1988). "Sektor perbankan pada waktu itu mengalami liberalisasi," terang mantan anggota DPR F-PAN kepada TeropongSenayan
Proses lahirnya liberalisasi di Indonesia, kata aktivis HMI ini, dimulai sejak lahirnya UU tahun 1967 tentang ekonomi liberal. "Pada era Soeharto , proses itu bisa dikatakan masuk ke dalam ruang tamu bangsa kita dan proses selanjutnya terjadi di era reformasi sebagai puncaknya," imbuhnya
Pasca kejatuhan Soeharto, ujar Hatta lagi, Indonesia masuk dalam fase liberalisme yang makin menggila. "Agenda liberalisasi terencana dan sistematis. Hanya dalam waktu 5 bulan pada 2008, ketika kran liberalisasi dibuka maka pasar tradisional menjadi korban di bidang ekonomi," tutur aktifis angkatan 78. (ec)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #LSM #IEPSH #Ekonomi