JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengecam SKK Migas. Pasalnya, sudah mengetahui produksi minyak mentah yang menjadi tanggung jawabnya hilang 27 ribu barel per hari bukan lapor polisi malah menyebarluaskan melalui media masa dengan mengadakan konferensi pers.
"Kan sudah tahu ada tindak pencurian, seharusnya laporkanlah kepihak kepolisian, jangan justru prescon (konferensi pers-red) dan bilang minyak kita telah hilang karena dicuri. Nanti malah pencurinya tau dan tidak ketangkap gimana?," kata Kardaya saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Selasa (2/1/2015).
Lebih lanjut Kardaya mengatakan kalau selama ini SKK Migas itu mempunyai standart operating procedure (SOP) yang baik, seharusnya masalah ini tidak terjadi. Maka untuk itu usai masa reses DPR dirinya akan memanggil SKK Migas untuk meminta penjelasan. Sebab pembiaran dan kelalaian lembaga penjelmaan BP Migas ini jelas-jelas merugikan negara.
"Sebetulnya SKK Migas kan punya SOP seharusnya bisa dijalankan dengan baik. Bila ada pencurian ya dipidanakan saja," tegas. Tindakan tegas dibutuhkan bukan hanya karena terkait dengan tindak pidana, namun juga untuk mengamankan penerimaan negara.
Sebelumnya SKK Migas mengungkapkan ada tiga faktor hilangnya minyak mentah, yaitu pencurian dengan melubangi pipa minyak mentah, lambannya proyek dan pengeboran yang tidak sesuai target. Untuk itu SKK Migas akan menggandeng Pemda, Polda dan TNI guna mengatasi hal tersebut.(ris)