JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kurtubi, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Nasdem menuding Menteri ESDM tidak trasparan masalah harga Mean of Plats Singapore (MOPS). Oleh sebab itu dia masih belum sepakat atas besaran subsidi BBM.
"Apakah betul biaya perolehan MOPS seperti itu, makanya komisi VII minta untuk dipublikasi MOPS-nya ditunjukkan kepada anggota dewan Komisi VII," ujar Kurtubi di komplek parlemen Senayan, Jakarta, Senin (02/02/2015).
Kurtubi, minta ada kejelasan mengenai MOPS. Selain itu dia juga minta perhitungan ulang biaya pengadaan premium oktan 88 ke 92. Sebab, menurut Kurtubi perubahan nilai oktan itu diikuti perubahan yang cukup besar. Namun faktanya perubahan biaya yang disodorkan tidak besar.
"Jadi saya minta besok Pemeritah datang dengan data-data yang lengkap yang akurat, sehingga Komisi VII dapat memberikan masukan di Banggar," katanya. Data yang akurat dan benar menjadi sangat penting karena sebagai dasar perhitungan asumsi makro dalam APBN.
Menurut Kurtubi ada dua kali penghitungan harga terhadap BBM premium tentang margin biaya distribusi dalam perhitungan pemerintah. Dia mempertanyakan mana yang digunakan. "Nah komisi VII mempertayakan biaya distribusi mana yang dihitung sampai dua kali," katanya.(ris)