Jakarta
Oleh Alfian Rifsil Auton pada hari Kamis, 13 Apr 2017 - 06:45:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Timses Kotak-Kotak Sukses Caci-maki Jemaah Pengajian di Kepulauan Seribu

4ahoktimses.jpg
Pendukung petahana Ahok-Djarot saat marah-marah mencaci maki jamaah tabligh akbar di Lapangan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Rabu (12/4/2017) siang kemarin. (Sumber foto : Alfian Rifsil Auton/Dokumen TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gerombolan orang berkemeja kotak-kotak mendatangi acara tablig akbar yang berlangsung di lapangan terbuka di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Rabu (12/4/2017) siang kemarin.

Namun, sebagaimana rekaman video berdurasi dua menit 48 detik yang beredar, kehadiran massa yang mayoritas mengenakan kemeja khas pendukung petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tersebut, dengan maksud buruk dan mengusir para jamaah.‎

"Kumpul semua, kumpul! Kotak-kotak kumpul semua! Kumpul semua!" ujar seorang pria berkaos hitam yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Matumi, dengan nada tinggi.

Meski coba ditenangkan oleh perempuan yang juga koleganya, emosi Matumi tak juga reda.

"Gue perintahin habisin ini," ancamnya dalam cuplikan video pada detik ke-25 itu.‎

Beberapa saat kemudian, dia justru melontarkan perkataan kasar kepada Ustaz Alfian Tanjung, salah satu penceramah pada tablig akbar tersebut. "Eh, anj**g Alfian! Ba*i lo!," umpatnya.

Meski petugas, baik dari Angkatan Darat (AD) dan kepolisian, yang ada di sekitar lokasi mencoba menenangkannya, Matumi tetap panas dan mengumbar amarah. ‎

"Ini kampung gw, an**ng, ba*i lo," geram bekas ketua DPC PDI-P Kepulauan Seribu itu seraya dihalau aparat dan dirangkul koleganya.

Cacian dan perkataan kasar Matumi serta aparat yang hanya mencoba menghalau gerombolan kotak-kotak tak mendekat ke lokasi tablig akbar, justru membuat rekan-rekan Matumi juga bisa mengeluarkan umpatan-umpatan dan mencoba mendekat ke panggung.

Lantaran situasi kian tak kondusif dan petugas tidak juga bertindak tegas, maka tablig akbar harus selesai sebelum waktu yang telah ditentukan.

Disisi lain, salah seorang saksi mata yang juga warga Pulau Kelapa, Safruddin Masru, mengungkapkan, massa kotak-kotak menghampiri tablog akbar, karena merasa 'terganggu'.

"Kan ada dua acara di Pulau Kelapa. Tapi, masyarakat banyak yang datang ke pengajian, bukan acaranya Ahok. Makanya, mereka marah," ungkapnya yang juga politikus PDI-P dan adik Matumi, saat dihubungi.

Warga cenderung mendatangi tablig akbar, sambung Udin, sapaannya, karena hanya diberi kupon tanpa ada sembako. Sehingga, setelah mendapat kupon, acara kotak-kotak langsung sepi, karena masyarakat bergegas pergi untuk mendengarkan ceramah yang disiarkan.

Meski sempat memanas, hingga malam ini kondisi di Pulau Kelapa berangsur normal. "Alhamdulillah, enggak ada bentrokan fisik tadi," pungkas koordinator Relawan Anies-Sandi Kepulauan Seribu dan eks ketua DPC PDI-P Jakut itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ustadz Alfian dan rombongannya langsung bertolak ke Jakarta menggunakan kapal cepat. Sekitar pukul 18.30 WIB dia tiba di Marina, Ancol, Jakarta Utara dengan selamat.

Untuk diketahui, saat ini vidio berdurasi 02.48 menit berisi umpatan kepada jamaah tabligh itu menjadi viral di media sosial. (icl)

tag: #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
RAMADHAN 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Peran ICC dalam Menegakkan Keadilan atas Dugaan Pelanggaran HAM

Oleh M. Rizal Fadillah
pada hari Minggu, 16 Mar 2025
International Criminal Court (ICC) yang berbasis di Den Haag merupakan lembaga peradilan independen yang memiliki yurisdiksi atas kejahatan serius seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap ...
Jakarta

Gaya yang Tak Bergaya

Dunia arsitektur tampaknya sedang melakukan introspeksi spiritual ketika Pritzker Prize 2025, yang sering dijuluki sebagai “Nobel Arsitektur,” jatuh ke tangan Liu Jiakun. Di tengah era ...