JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengomentari hasil sejumlah lembaga survei yang menyatakan pasangan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot bakal kalah di Pilkada DKI putaran kedua.

"Kami tidak percaya sama survei. Survei macam-nacam, tapi ingat bahwa survei itu dinamis. Kalau naik Alhamdulilah sehingga peluang untuk menang itu gede. Sebab kalau sudah naik mau diturunin susah, dan naiknya itu jangan drastis. Harus bertahap," ujar Djarot di Jakarta, Jumat (14/4/2017).

Ia menganggap hasil survei tidak menjadi penentu kemenangan. "Kemarin pada saat putaran pertama kita sempat drop itu, turun. Bayangkan sampai ditempatkan nomor 3, paling rendah. Nomor 1 waktu itu pak Agus (Yudhoyono), nomor 2 Pak Anies, kami paling rendah. Tapi, kemudian ada rebound balik. Anda harus tahu loh putaran pertama yang menang itu pasangan Basuki-Djarot loh," tegasnya

Dalam beberapa hasil survei Anies-Sandi selalu unggul. Seperti survei LSI Denny JA, pasangan Anies-Sandi mendapat perolehan suara sebesar 51,4 persen, lebih unggul dibandingkan pasangan Ahok-Djarot yang hanya mendapat dukungan sebesar 42,7 persen. Sementara, survei SMRC meskipun terpaut satu persen, Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih unggul dibandingkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pasangan Ahok-Djarot elektabilitasnya 46,9 persen dan Anies-Sandi sebesar 47,9 persen. Sementara yang belum tahu dan tidak menjawab sebanyak 5,2 persen.(yn)