JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekretaris Fraksi PKS Sukamta menyatakan, demokrasi di Indonesia akan mati pelan-pelan bila pelanggaran Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dibiarkan oleh KPU dan Bawaslu.
Sebab, pelanggaran Pilkada timses Ahok-Djarot dengan membagi-bagikan sembako di masa tenang kampanye bukan yang pertama kali terjadi. Maka itu, perlu ada langkah tegas agar pelaku bisa ditangkap.
"Kalau pembagian sembako terang-terangan dengan seragam pendukung paslon (nomor urut 2) seperti itu dibiarkan, maka demokrasi kita akan mati pelan-pelan," kata Sukamta kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (16/4/2017).
"Saya minta Bawaslu dan Pawaslu bekerja cepat supaya Pilkada DKI tidak cacat," tambahnya.
Di sisi lain, anggota Komisi I DPR ini merasa yakin masyarakat DKI Jakarta bisa rasional dalam memilih pemimpin, meskipun timses Ahok-Djarot gencar melakukan bagi-bagi sembako gratis.
"Saya percaya, masyarakat DKI sudah cerdas, tidak akan terpengaruh oleh tindakan-tindakan bagi-bagi sembako seperti itu," tuturnya.
Sebelumnya, peristiwa pembagian sembako di Kalibata City terjadi pada pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB oleh sekelompok orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak. Menindaklanjuti dari kejadian tadi, Panwaslu Jaksel sudah turun ke lapangan dan membubarkan kegiatan pembagian sembako.
"Pengawas TPS di Kalibata City mengetahui kejadian itu kemudian menginformasikan kepada kami. Panwas langsung turun ke lapangan, kemudian membubarkan itu karena pertama memang tidak ada pemberitahuan, kemudian yang kedua juga ini sudah memasuki masa tenang, dan yang ketiga juga ini orang-orangnya juga tidak ada informasi sama sekali," ujar ketua Panwaslu Jaksel, Ahmad Ari Masyhuri kepada wartawan, Minggu (16/4/2017). (icl)