Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 23 Nov 2017 - 11:01:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Anies Senang Pembahasan RAPBD 2018 Dipelototi Publik

8Anies-Mandra.jpg
Anies Baswedan (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku tidak masalah dengan sorotan tajam sejumlah pihak terhadap proses penyusunan RAPBD DKI 2018.

Anies justru beruntung karena banyak pihak yang ikut mengontrol pembahasan cikal bakal Perda APBD itu.

"Silakan perhatikan semua. Kami justru beruntung, (anggaran) tahun ini banyak yang ngelihatin," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Anies, bahkan ingin lebih banyak lagi pihak yang ikut mengontrol pembahasan RAPBD 2018. Sebab, menurut dia, dengan dipelototi terus menerus akan menghasilkan APBD yang jauh lebih baik.

"Kami bersyukur, karena ini dana kita semua. Dengan banyaknya mata yang ikut melihat, maka Insya Allah dana ini akan bisa dipakai lebih banyak untuk kepentingan warga," jelas Anies.

Diketahui, beberapa hari terakhir sejumlah anggaran dalam RAPBD 2018 menjadi sorotan. Diantaranya adalah anggaran untuk tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) yang angkanya sebesar Rp 28 miliar.

Ada pula anggaran rehabilitasi kolam air mancur DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 620 juta serta kenaikan anggaran Sekretariat Dewan dari Rp 126 miliar menjadi Rp 346 miliar.

Anggaran lain yang disorot yakni dana hibah Rp 1 miliar untuk Komando Resimen Mahasiswa dan Rp 500 untuk organisasi Laskar Merah Putih.(yn)

tag: #anies-baswedan  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...