YOGYAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM terus meluas. Bahkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fornt Aksi Mahasiswa Jogja (FAM-J) merasa kesal. Karena Jokowi tunduk pada asing, terutama soal BBM.
Menurut Ketua Cabang PMII DIY Zainuddin, para mahasiswa nekat melakukan demonstrasi. Karena Presiden Jokowi dinilai sudah tidak mampu lagi memperjuangkan kesejahteraan rakyat. "Hal ini terbukti dengan kebijakan pemerintah menaikkan BBM kembali," ujarnya kepada TeropongSenaya melalui telepon selularnya, Rabu (1/4/2015).
Selain itu, kata Zainuddin, agenda besar program pembangunan MP3EI diprediksi akan menelan biaya besar. Sehingga pada akhirnya berimbas pada sektor lain. "Subsidi BBM dikurangi, sehingga mekanisme diubah dan akhirnya harga BBM cenderung fluktuatif beberapa bulan ini. Jelas berimbas juga harga sembako dan tarif angkutan umum," paparnya.
Di sisi lain, Zainudin meyakini kenaikan harga BBM sebenarnya karena pemerintah lebih berpihak terhadap perusahaan-perusahaan besar daripada mempertimbangkan masyarakat kecil.
"Karena itu kami mendesak supaya pemerintah melakukan 4 langkah. Satu, tertibkan pengutan pada perusahaan besar dan perusahaan asing. Dua, Lindungi industri lokal dari persaingan perusahaan besar asing. Tiga, Ciptakan stabilitas bahan pokok. Empat, Pemerintah harus mengkaji ulang peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2015, harga eceran BBM premium yang ditentukan berdasarkan indeks harga pasar," sebutnya.
Bahkan Zainuddin menegaskan mahasiswa mengancam akan menurunkan Jokowo-Jk jika jika tak mampu menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok. "Kami tetap komitmen untuk memperjuang rakyat yang selama ini menjadi korban rezim kapitalisme dan kesewenang-wenangan pemerintah," tegasnya. (ec)