JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kedatangan Presiden Joko Widodo di Gedung DPR disambut sejumlah pimpinan anggota dewan. Jokowi datang didampingi Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan langsung disambut Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Fahchri Hamzah, dan Agus Hermanto serta sejumlah ketua-ketua fraksi di parlemen.
Namun sambut hangat di dalam, berbeda dengan di luar gerbang Gedung DPR. Sejumlah kelompok mahasiswa justru menyambut Jokowi dengan demonstrasi. Aliansi mahasiswa dari sejumlah kampus tersebut bahkan menyebut Jokowi sebagai antek asing.
"Kami hadir untuk menyuarakan langsung di depan DPR, jikalau presiden kita Joko Widodo merupakan boneka konglomerat asing," kata Kordinator aski Alex Firdaus dalam orasinya di Depan Gerbang Gedung DPRRI, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Konsorsium Indonesia (GMKI) tersebut memaksa masuk melewati gerbang Gedung DPR yang sudah lebih awal dikunci. Tampak sejumlah pengamanan polisi dari Polda Metro Jaya terus berjaga ketat.
Alex melanjutkan orasinya dengan meminta DPR mempertanyakan komitmen kebangsaan Jokowi dalam melaksanakan tugasnya sebagai presiden. Menurutnya, kunjungan Jokowi ke Gedung DPR harus dijadikan momentum bagi para anggota dewan dalam menyoal kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak berpihak kepada rakyat.
"Kami meminta agar DPR juga menginterogasi presiden atas beberapa kebijakanyanya yang merugikan rakyat," cetusnya.
Seperti diketahui, Jokowi mendatangi DPR dalam rangka menjelaskan persoalan penggantian nama calon Kapolri dari Komjen Budi Gunawan menjadi Komjen Badrodin Haiti. Jokowi datang bersama sejumlah jajaran menteri pembantunya di antaranya, Rahmat Gobel, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo dan Sofjan Djalil. (iy)