Zoom
Oleh Ilyas pada hari Senin, 06 Apr 2015 - 16:34:33 WIB
Bagikan Berita ini :
Kesaksian Akbar Faisal

Kantor Luhut Panjaitan Bertugas Sedot Data KPU dalam Pilpres 2014

44untitled.jpg
Akbar Faisal (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Surat terbuka mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Akbar Faisal cukup menggegerkan publik. Sebab di dalamnya terdapat keluh kesah yang bernada kekecewaan tentang kebijakan Istana yang lebih mementingkan lulusan luar negeri, meskipun tak banyak terlibat dalam pemenangan Jokowi-JK.

Namun ternyata bukan itu saja yang menggegerkan. Di dalam surat panjang tersebut, Akbar juga menulis sebuah kesaksian yang menyebutkan bahwa kantor tempat kerja tim utama Jokowi-JK, yakni Luhut Binsar Panjaitan (LBP) ternyata bisa menyedot data KPU hasil Pilpres 2014.

Baca Surat Lengkap AkbardiSini

“Pak Luhut sendiri setahu saya (dan sesungguhnya saya sangat tahu masalahnya) banyak menghabiskan waktu di kantor pemenangan yang dibentuknya di Bravo 5 Menteng dan berdiskusi or menelepon banyak orang yang saya dengar sebagai "orang LBP" entah di mana saja,” tulis Akbar dalam potongan surat terbuka yang beredar ke publik, Minggu (5/4/2015).

Setelah pernyataan tersebut, Akbar mengakui keterlibatan pensiunan jenderal dalam menyukseskan pasangan Jokowi-JK. Namun Akbar juga mengemukakan tentang adanya proposal dari Luhut Panjaitan tentang alat teknologi canggih yang bisa menyedot data KPU.

“Beberapakali saya rapat dengan tim mereka dimana hadir para pensiunan Jendral yang --mohon maaf-- masih merasa sebagai komandan pasukan dgn berbagai kewenangan. Juga proposal beliau tentang sistem IT beliau yang --cukup memarkir mobil di depan KPU dan seluruh data-data bisa tersedot. Kami di Jln. Subang 3A --itu markas utama pemenangan Jokowi Mas-- terkagum-kagum membayangkan kehebatan teknologi Pak LBP sekaligus mengernyitkan dahi tentang proses kerja penyedotan data tadi. Saya yang pernah menjadi wartawan senyum-senyum saja sebab sedikit paham soal IT,” cetus Akbar.

“Senyumanku semakin melebar saat membaca jumlah dan yang dibutuhkan untuk pengadaan teknologi sedot-menyedot tadi. Dalam hal massa, tercatat 2 kali LBP mengumpulkan masyarakat Batak di Medan dan Jakarta untuk mendukung Jokowi-JK.”

Apakah ini indikasi kecurangan dalam Pilpres 2014 lalu? (iy)

tag: #Surat akbar faisal  #kecurangan Pilpres 2014  #data kpu disedot  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...