JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah ramai diberitakan tentang rencana aksi besar-besaran mahasiswa pada 20 Mei, tiba-tiba secara mengejutkan Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Ahmad Khairudin Syam 'berbelok arah'. Ia menyatakan siap mendukung dan mengawal kepemimpinan Jokowi.
Tidak diketahui pasti alasan Ahmad Khairudin sehingga menolak keras aksi mahasiswa yang hendak menggulingkan Jokowi. Padahal kebijakan-kebijakan Jokowi sejak memimpin dipandang hanya menyengsarakan rakyat.
Apakah BEM SI sudah 'masuk angin'? Atau oknum-oknumnya saja yang 'masuk angin'?
Namun rupanya BEM SI terbelah dan tidak satu suara. Di saat Ahmad Khairudin mengampanyekan dukung Jokowi, beberapa undangan dan seruan aksi untuk menggulingkan Jokowi yang juga mengatasnamakan BEM SI justru terus bertebaran, baik di sosial media maupun melalui broadcast BlackBerry Messenger.
Berikut seruan yang juga menamakan BEM SI:
Kami BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) mengajak kawan-kawan yang berada di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA PEMBEBASAN), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Lembaga Dakwah Kampus ( LDK), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMAHBUDHI), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan juga Seluruh Mahasiswa lainnya bergabung dalam aksi serentak pada 20 Mei 2015 dengan agenda:
TURUNKAN PRESIDEN JOKOWI
Yang telah mengingkari janji, kebijakannya sangat mencekik rakyat. Ayo, sudah saatnya mahasiswa bersatu untuk bangkit, jangan lihat latar belakangmu. Kita sama-sama rakyat indonesia yang merasakan semakin kesusahan.
Harga BBM, bahan pokok, gas, tarif dasar listrik, tarif kereta api naik terus. Tatanan hukum amburadul, nilai rupiah anjlok, hutang negara bertambah, intitusi Polri dan KPK gagal, konflik politik tak terkendali, biaya hidup makin mahal, tunjangan pejabat dinaikkan. Jokowi malah rajin blusukan ke luar negeri di saat rakyat indonesia semakin kesusahan.
Jika kamu merasa kehidupan akhir-akhir ini semakin susah dan merasa memang perlu PRESIDEN JOKOWI HARUS TURUN. Sebar pesan ini keseluruh kontakmu sebagai dukungan kpd mahasiswa dan pemuda untuk keselamatan indonesia.
Padamoe negeri kami berbakti.
Lalu mau ikut demo yang mana, dukung atau gulingkan? (iy)