JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Hanura, Rufinus Hotmaulana Hutauruk mengatakan bahwa Akbar Faisal telah melakukan kejahatan besar bila terus menutupi aib Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan terkait teknologi yang bisa menyedot data pemilu Pilpres 2014.
Menurutnya, bila pembicaraan Akbar terbukti benar maka Luhut Panjaitan telah melakukan kejahatan. Oleh karenanya, dalam hal ini perlu keberanian dari politisi Nasdem tersebut untuk buka suara guna proses penyelidikan bisa berjalan.
"Semakin Akbar Faisal menutupi berarti dia telah melakukan kejahatan. Harusnya Akbar Faisal membuktikan segala ucapannya, karena bila benar (Luhut sedot data) maka itu kejahatan," kata Rufinus kepada TeropongSenayan di gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Sementara itu Rufinus juga mengungkapkan kalau bocornya pembicaraan Akbar dan Luhut karena kekecewaan atas skenario yang keluar jalur saat masih sama-sama menjadi tim sukses Jokowi-JK.
"Saya rasa ini kekecewaan (Akbar) terhadap tim yang mengubah platform. Tapi lagi-lagi Akbar juga harus berkaca apakah dirinya pantas dilingkungan istana, jangan-jangan partainya memang tidak mengizinkan," ujarnya. (iy)