JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis meminta Akbar Faisal membuka secara terang benderang soal teknologi sedot data pada Pilpres 2014. Akbar diminta menjelaskan aib. yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.
Menurut Margarito, jika Akbar terus tutup mulut atas permasalahan ini, dikhawatirkan keselamatan bangsa akan terancam, mengingat keabsahan Jokowi sebagai presiden dipertanyakan kembali.
"Saya meminta Akbar buka suara soal sedot data ini biar semua terang benderang. Sebab sampai sekarang kita tidak tau persisnya sedot data yang dilakukan oleh Luhut itu seperti apa, terus data yang mana," kata Margarito kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Meski demikian Margarito menilai kalau permasalahan ini sulit untuk diperkarakan ke masalah hukum. Namun, hal ini sangat kuat nuansa politiknya lantaran Akbar dan Luhut adalah tim sukses Jokowi-JK.
"Sulit kalau ini masuk ke perkara hukum, karena bukti-buktinya tidak ada dan bersifat pembicaraan saja. Tapi pembicaraan ini menjadi politik mendasar dan berpengaruh pada kredibilitas pemerintah," tandasnya. (iy)