Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 30 Apr 2018 - 16:15:29 WIB
Bagikan Berita ini :

DPRD Minta Polisi Usut Korban Tewas di Acara Bagi-bagi Sembako di Monas

89akurat_20180428054220_fkIVO4.jpg.jpg
Warga berjubel dan berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara 'Untukmu Indonesia' di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4/2018) kemarin. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik meminta aparat kepolisian memproses hukum panitia 'Forum Untukmu Indonesia' (FUI) yang menggelar acaradi kawasan Monumen Nasional (Monas),Jakarta Pusat,Sabtu (28/4/2018).

Sebab, kata Taufik, di acara yang diisi dengan bagi-bagi sembako itu belakangan diketahui juga mengakibatkandua korban jiwa.

"Panitia harus dijerat pidana karena di acara itu ada dua nyawa yang melayang," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Diketahui, di acara yang dikemas festival kebudayaan di Monas kemarin, dua orang bocah laki-laki tewas akibat berdesak-desakan.

Kedua korban masing-masing bernama Mahesa Junaedi (12) dan M Rizky Saputra (10). Saat ditemukan dua warga Pademangan, Jakarta Utara itu dalam kondisi pingsan sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit.

Kuat dugaan korban kehabisan oksigen. Korban akhirnya meninggal di RSUD Tarakan,Gambir, Jakarta Pusat.

"Saya juga sudah minta Pak Wagub (Sandiaga Uno) memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal," ujar Taufik.

"Apalagi itu warga saya, keduanya warga Pademangan Barat, yang RT 04/01 dan RT 04/12, yang bawa mayatnya ke kuburan Ambulanc saya lho. Saya minta panitia jangan lari," tegas Taufik.

Selain itu, Taufik juga mengaku kecewa karena acara 'Untukmu Indonesia' itu menyebabkan kawasan Monas dan sekitarnya macet, kotor, dan semrawut.

"Kerusakan Monas seluruhnya harus dibebankan kepada panitia. Pemda harus panggil panitia,"pungkas Taufik.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu menyebut, kabar meninggalnya salah satu peserta acara bagi-bagi sembako di Lapangan Tugu Monas pada Sabtu (28/4/2018) adalah hoax.

Dia membenarkan bahwa ada warga yang meninggal disekitar kawasan Monas. Namun, menurutnya yang bersangkutan bukanlah salah satu peserta, melainkan warga yang tengah berjalan di pedestrian luar Monas.

"Ada satu yang meninggal dunia, tapi itu bukan didalam Monas atau (yang sedang) antrean sembako ya," ujar Roma seperti dikutip INDOPOS melalui pesan elektroniknya, di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Menurut Roma, pada Sabtu (28/4) siang kemarin memang suhu udara di Kawasan Monas sangat panas. Korban yang meninggal ditemukan pukul 14.00 WIB pingsan di luar Monas karena kepanasan, tepatnya di pedestrian Jalan Medan Merdeka Utara. Lalu dilarikan ke RSUD Tarakan, Gambir Jakarta Pusat.

"Dia meninggalnya di RS Tarakan jam 19.40 WIB. Kalau acara (bagi-bagi sembako, red) selesai jam 6 sore lalu bubar. Sembako juga habis," terang Kapolres.

Saat itu, Roma juga mengaku berada di lokasi acara dan tidak mendengar adanya informasi orang meninggal dunia karena terinjak-injak antrean warga.

Sebelumnya pada Minggu (29/4) pagi, di media sosial beredar kabar, acara bagi-bagi sembako gratis menelan korban jiwa. Kabar itu berawal dari postingan akun facebook dengan nama Yunita Basri memposting foto kerabatnya yang meninggal dunia.

"Tolong panitia sembako Monas pertanggungjawabannya atas meninggalnya keponakan saya," ujar Yunita dalam caption fotonya.

Kemudian pada pukul 14.23 WIB, ketika wartawan melakukan penelusuran terhadap akun facebook tersebut, tidak ditemukan postingan dari akun Yunita tersebut. Kemungkinan besar telah dihapus.

Sementara itu, salah satu Panitia acara yang bernama Philips hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi lebih lanjut. (Alf)

tag: #dprd-dki  #dki-jakarta  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...