Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 28 Mei 2018 - 16:25:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Usai Sabet Opini WTP, Anies-Sandi Diminta Tuntaskan Kasus Sumber Waras dan Lahan Cengkareng

10IMG-20170105-175610.jpg.jpg
Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN), Ahmad Sulhy. (Sumber foto : Alfian/dok.TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil menyabet predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI.

Ini merupakan opini WTP pertama, setelah empat tahun berturut-turut Pemprov DKI Jakarta dibawah rezim Jokowi-Ahok-Djarot selalu mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP), yaitu pada 2013, 2014, 2015, dan 2016.

Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN), Ahmad Sulhy memintaGubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak berpuas diri. Sebab, masih ada dua kasus besar di DKI yang belum diselesaikan.

"Kasus pembelian lahan Cengkareng dan Rumah Sakit Sumber Waras belum rampung dari zaman Ahok sampai sekarang. Dua skandal ini harus diantisipasi," kata Sulhy di Jakarta, Senin (28/5/2018).

Mantan aktivis HMI ini mengingatkan, bahwa dua kasus yang merugikan negara hingga ratusan miliar itu terekspose dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK).

"Jika tidak diselesaikan, bukan tidak mungkin Pemprov DKI akan kembali mendapatkan WDP tahun depan," ucap Sulhy.

Karena itu, Sulhy mendorong Anies-Sandi mempercepat penyelesaian kedua kasus tersebut.

Apalagi, kata dia, kedua kasus itu sudah dilaporkan ke aparat berwajib dan sedang diproses hukum.

"Artinya, diyakini kerugian negara yang besar akibat pembelian lahan Cengkareng dan Sumber Waras benar-benar krusial. Apalagi, pernah menjadi sorotan publik saat kali pertama terekspose," terang dia.

Tak lupa, kata Sulhy, JMN mengapresiasi upaya Anies-Sandi untuk menghentikan rekor "hitam" pengelolaan keuangan di Ibu Kota.

Menurutnya, ini adalah buah dari kerja keras Anies-Sandi dan pejabat DKI terkait dalam memperbaiki tata kelola aset.

"Semoga capaian tersebut menjadi pemecut semangat SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) DKI untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya," terang Sulhy.

Sulhy menambahkan, bahwasoal lahan sangat menjadi perhatian khusus bagi BPK, apalagi program Perumahan Rakyat DP 0 rupiah sangat bergantung kepada kebutuhan lahan yang banyak, belum lagi untuk kebutuhan lainnya seperti hutan kota dan areal resapan air Ibu Kota.

Menurutnya, ini momentum yang tepat bagi SKPD yang tidak memenuhi target dalam manajemen asset untuk dievaluasi.

"Bila kinerja SKPD tercapai secarabaikPak Anies dan Pak Sandiharus mengapresiasi. Sebaliknya, jika tetap 'kendur', ya harus dievaluasi. Sekali lagi selamat buat Pak Anies dan Pak Sandi," tutup Sulhy. (Alf)

tag: #aniessandi  #bpk  #pemprov-dki  #dprd-dki  #rs-sumber-waras  #kpk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Oleh Anthony Budiawan
pada hari Selasa, 25 Mar 2025
Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...
Jakarta

Peran ICC dalam Menegakkan Keadilan atas Dugaan Pelanggaran HAM

International Criminal Court (ICC) yang berbasis di Den Haag merupakan lembaga peradilan independen yang memiliki yurisdiksi atas kejahatan serius seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap ...