Dalam waktu tiga hari, dua Warga Negara Indonesia yang menjadi pahlawan bagi keluarganya dan Negara Indonesia dieksekusi di Saudi Arabia tanpa kehadiran negara, yang mana kalimat "Kehadiran Negara" selalu menjadi jualan sabun dan kecap oleh Jokowi jika ditanya soal keberpihakan pada rakyat .
Siti Zaenab dan Karni Binti Medi Tarsim adalah nama dua TKI yang harus mati karena membela martabat bangsa Indonesia yang diberlakukan melebihi layaknya seorang budak oleh warga Arab Saudi, tanpa adanya sedikit pun perhatian ataupun pembelaan dari Jokowi yang saat pemilihan Presiden menang mutlak di Saudi Arabia akibat dipilih oleh para TKI yang pekerja di sana.
Jangankan mendapatkan pembelaan ataupun perhatian dari seorang Jokowi yang sering mengunakan jargon negara harus hadir disaat warga negaranya memerlukannya, wong dieksekusinya Siti Zaenab dan Karni saja diketahui dari media-media yang ada di Saudi Arabia. Jadi dimana itu yang namanya negara hadir, apa negara hadir yang dimaksud itu cuma di kertas koran dan di kaca televisi saja yang lebih layak disebut Jokowi. Kepala BNP2TKI Dan Menaker serta Menlunya disebut sebagai artis komedian murahan yang didandani dimana negara ketoprak humor hadir untuk para penonton yang terbius.
Karena itu dengan eksekusi mati dua TKI di Saudi Arabia makin membuktikan bahwa sesungguhnya Kabinet Jokowi tidak layak lagi disebut kabinet kerja tetapi lebih cocok disebut Kabinet Ketoprak. Sebab sebelum eksekusi mati Karni setelah Siti Zaenab dieksekusi mati lebih dulu saja, keluarga Karni bin Medi Tarsim dan masyarakat Indonesia tidak tahu kalau akan ada lagi korban akibat ketidakhadiran negara yang akan dieksekusi.
Dan ini artinya Jokowi dkk tidak mau peduli lagi dengan Para TKI di luar negeri dan warga Indonesia yang jumlanya ratusan orang yang menunggu giliran. Dan untuk Jokowi, dengan dieksekusinya dua TKI di Luar negeri sebaiknya harus segera melakukan evaluasi terhadap Menteri Tenaga Kerja dan Kepala BNP2TKI yang jelas-jelas telah membuat kinerja Pemerintahan Jokowi yang baru enam bulan bertambah buruk. Sebaiknya, Jokowi copot saja Kepala BNP2TKI dan Menaker yang kerjanya cuma pencitraan saja tanpa ada bukti yang kongkrit dalam hal perlindungan dan informasi keberadaan TKI yang akan dieksekusi.
Sebab jika tidak dicopot Kepala BNP2TKI dan Menaker, maka masyarakat yang keluarganya atau tetangganya yang ada di luar negeri dan terancam akan dieksekusi bisa saja mengajukan impeachment terhadap Jokowi-JK kepada MPR RI dan DPR RI karena telah melanggar dan mengkhianati konstitusi negara, yaitu pembukaan UUD 1945 dengan secara sengaja Jokowi tidak melindungi dan memperhatikan Rakyat Indonesia di luar negeri.(yn)
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #tki #tki dihukum mati #saudi arabia