JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menjalani berbagai ujian, membuat Peggy Pattipi, anggota Komisi V DPR tampak tegar menjalani kehidupan. Kuncinya hanya satu yakni menerima semua cobaan itu dengan keikhlasan.
Namun, setegar apapun Peggy tetaplah perempuan. Air matanya menetes saat mengenang ujian yang pernah dialami beberapa tahun lalu. Matanya mengembang sembab, suaranya tercekat. Lalu, sejenak mengunci bibirnya. Diam dan hening.
"Saya sempat terbuang selama sepuluh tahun. Namun Allah membimbing dan mendidik saya. Disitulah saya lebih tekun mendalami Islam dan semakin kuat meyakini Islam dengan penuh semangat dan keikhlasan," tutur Peggy.
Ditemui TeropongSenayan di ruang kerjanya, lantai 18 gedung Nusantara 1 komplek parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/4/2015), putri mantan Gubernur Papua Yacobus Pattipi ini mengaku ikhlas menerima semua cobaan itu.
Padahal, akibat pilihannya memeluk Islam pada tahun 1990, Peggy disingkirkan oleh keluarganya. "Keluarga sempat menolak saya termasuk tidak mau memegang anak saya dan saya dilarang kerumah," ujar Peggy dengan suara lirih.
Bagi Peggy, memeluk Islam awalnya dipengaruhi oleh neneknya yang memang seorang muslimah. Keyakinannya semakin kuat saat mendalami Islam. Dia merasakan bahwa Islam memberikan tuntunan yang lengkap dan detil.
Peggy yang juga anggota Fraksi PKB dua periode ini mengungkapkan seiring berjalannya waktu, keluarga besar perlahan mulai menerima keputusan dirinya memeluk Islam. Bahkan akhirnya menghormati keputusan dirinya menjadi muslimah.
"Saya tidak benci atas apa yang saya alami. Justru saya menjalani semua cobaan tersebut dengan penuh keikhlasan dan menyerahkan semuanya sama Allah," papar Peggy yang mengaku dekat dengan ayah dan ibunya ini.(ris)