JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rencana pembangunan gedung baru DPR kembali menuai kontroversi. Setelah gagal dibangun pada 2010 lalu, kini wacana pembangunan gedung wakil rakyat itu kembali menyeruak.
Namun kini opsi yang bergulir berbeda dengan kala itu. Saat itu, mimpi gedung dewan begitu wah dan lengkap. Direncanakan ada kolam renang, pusat kebugaran dan spa, restoran, hingga pijat refleksi. Anggaran yang diajukan pun cukup fantastis, yakni Rp1.138 triliun.
Mimpi gedung yang hendak dibangun saat itu terdiri dari 36 lantai. Di bagian paling atas terdapat kolam renang, restoran, pusat kebugaran berupa fitness center dan spa.
Hotel bak hotel mewah itu ramai-ramai ditolak publik. Akhirnya, anggaran Rp1.138 triliun itu perlahan diturunkan menjadi sekitar Rp 800 miliar. Rencana awal pembangunan gedung yang mencapai 36 lantai menjadi 29 lantai. Namun setelah itu rencana pembangunan gedung tersebut diurungkan.
Kini wacana itu muncul lagi. Tapi kali ini bukan spa atau kolam renang yang mengemuka, melainkan hendak menjadikan gedung DPR sebagai ikon nasional. Beberapa fasilitas yang direncanakan antara lain perpustakaan, museum, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR RI.
Kenapa ingin menjadikan gedung DPR sebagai ikon nasional karena DPR berpandangan, pembangunan ikon nasional ini akan menjadi warisan bangsa karena setelah 70 tahun Indonesia merdeka dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri.
Rencana ini menurut pengakuan Ketua DPR Setya Novanto Jumat (24/4) lalu sudah disetujui Presiden Jokowi. Bahkan menurut penuturan Setya, Jokowi akan menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut pada 16 Agustus 2015.
Lalu apa pandangan Anda, setujukah Anda dengan pembangunan gedung baru DPR?